Bantul (Antara Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiapkan pelatihan penanganan kebakaran bagi para sukarelawan guna memberikan pemahaman tentang cara penanganan jika terjadi bencana tersebut.
"Untuk tahun ini kami ada program pelatihan `balaka` atau bantuan sukarelawan kebakaran, rencananya kegiatan itu diadakan mulai bulan depan di 11 lokasi," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Dwi Daryanto di Bantul, Rabu.
? ? ?
Menurut dia, pelatihan penanganan kebakaran bagi sukarelawan itu merupakan program baru BPBD Bantul untuk memberikan pemahaman bagaimana cara menghadapi kebakaran dan apa yang harus dilakukan untuk meminimalisir dampak yang diakibatkan bencana itu.
? ? ?
Ia mengatakan, dalam kegiatan itu, pihaknya akan mengundang sukarelawan bencana yang ada di setiap desa, dengan harapan masing-masing desa yang berjumlah 75 desa se-Bantul mengirimkan perwakilan dua sampai lima orang sukarelawan.
? ? ?
"Nantinya mereka akan kita bekali terkait dengan antisipasi ketika terjadi kebakaran, apa yang dilakukan dan bagaimana cara mengatasi. harapan kami adanya balaka ini bisa mengeleminir terkait dengan kejadan kebakaran yang tiap tahun selalu terjadi," katanya.
? ? ?
Dwi mengatakan, pelatihan terhadap sukarelawan tersebut sangat diperlukan, mengingat di Bantul yang terdiri dari 17 kecamatan saat ini belum mempunyai sarana dan prasarana yang ideal, sebab hanya terdapat tiga pos pemadam kebakaran mewakili tiga kewilayahan.
? ? ?
"Kalau secara ideal di masing masing kecamatan harus ada wilayah manajemen kebakaran, namun sekarang ini belum semua, padahal cakupan ke lokasi kebakaran paling tidak butuh waktu 15 menit, kita tidak mungkin tempatkan satu per satu tiap kecamatan," katanya.
? ? ?
Dengan demikian, kata dia, dengan adanya sukarelawan bencana kebakaran yang sudah dibekali pelatihan ini nantinya bisa membantu mengkaver di daerah masing-masing ketika terjadi kebakaran, baik kebakaran bangunan maupun lahan pekarangan yang mungkin terjadi.
? ? ?
"Dengan keterbatasan ini, maka kami perlahan-lahan tapi pasti mudah-mudahan dengan melatih `balaka` ini, terus nanti sejumlah peralatan kita dukung, minimal alat pemadam sederhana dan pompa air bisa menjadi alat pemadam di masyarakat," katanya.
KR-HRI
Berita Lainnya
Pelajar di Indonesia perlu peroleh pemahaman mitigasi bencana
Senin, 25 Maret 2024 20:56 Wib
3.756 warga korban banjir Demak mengungsi ke Kudus, Jateng
Senin, 25 Maret 2024 18:03 Wib
Cerah berawan, cuaca Indonesia
Senin, 25 Maret 2024 7:49 Wib
Pemprov Jatim kirim bantuan korban gempa Bawean
Minggu, 24 Maret 2024 11:14 Wib
Gempa susulan di laut Tuban, Jatim, masih terjadi 193 kali
Minggu, 24 Maret 2024 6:43 Wib
Akibat banjir, 562 warga mengungsi
Sabtu, 23 Maret 2024 12:00 Wib
Gempa Tuban, Jatim, rusakkan 14 bangunan
Sabtu, 23 Maret 2024 6:47 Wib
Sleman salurkan bantuan kebencanaan kepada 161 warga
Kamis, 21 Maret 2024 12:31 Wib