RSUD Wonosari kekurangan dokter spesialis

id dokter spesialis

RSUD Wonosari kekurangan dokter spesialis

Ilustrasi (Foto antaranews.com)

Gunung Kidul, (Antara Jogja) - Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, masih memerlukan dokter spesialis, sehingga menyebabkan kenaikan status kelas dari C ke B menjadi terhambat.

Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) RSUD Wonosari Aris Suryanto di Gunung Kidul, Rabu, mengatakan pihaknya kekurangan dokter sprsialis seperti bedah yang baru memiliki satu orang dokter, obsgin baru memiliki dua orang dokter, syaraf baru memiliki satu orang dokter.

"Kami memang kekurangan dokter, khususnya dokter spesialis," kata Aris.

Ia mengatakan untuk naik ke kelas B minimal harus ada lima orang dokter spesialis bidang penyakit dalam, obsgin, anak, saraf dan bedah harus sudah memiliki minimal tiga orang dokter spesialis.

"Memang untuk tiga bidang spesalisasi jumlah dokternya masih kurang dari ketentuan," katanya.

Aris mengatakan pihaknya sudah mengajukan formasi penerimaan CPNS ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Namun belum disetujui. Selain itu melakukan rekruitmen dua dokter spesialis kontrak.

"Sebagai upaya menaikkan kelas RSUD, kita uapayakan untuk merekrut tenaga kontrak," katanya.

Ia mengakui untuk menyekolahkan dokter menjadi spesialis, RSUD Wonosari tidak mampu melakukannya karena terganjal anggaran. "Yang sudah menyekolahkan itu dinas kesehatan," katanya.

Sementara itu, Penjabat Sekda Gunung Kidul Supartono mengatakan pihaknya sudah berupaya dengan mengalokasikan anggaran untuk menyekolahkan ke spesialis.

"Tahun ini sudah dianggarakan, tetapi saya tidak hapal," katanya.

Ia mengatakan saat ini pihaknya terus mendorong agar RSUD masuk sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Harapannya pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih baik.

"Kami terus berupaya meningkatkan pelayanan RSUD kepada masyarakat," katanya. ***4***

(KR-STR)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024