Yogyakarta (Antara Jogja) - Badan Pusat Statistik Kota Yogyakarta meminta warga memberikan jawaban atau data yang akurat kepada petugas saat pelaksanaan Sensus Ekonomi 2016 yang akan dimulai serentak pada 1 hingga 31 Mei.
"Harapannya, warga bersikap kooperatif kepada petugas pencacah yang datang dan memberikan jawaban yang sebenarnya mengenai usaha yang dimiliki," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Yogyakarta Harjana di Yogyakarta, Kamis.
BPS Kota Yogyakarta akan menerjunkan 865 petugas yang terdiri dari 644 pencacah dan 221 pengawas untuk pelaksanaan Sensus Ekonomi 2016. Petugas ini akan bekerja di tiap blok yang sudah ditetapkan. Di dalam sensus ekonomi, Kota Yogyakarta terbagi dalam 1.280 blok.
Setiap petugas pencacah rata-rata akan bekerja melakukan pendataan untuk dua blok dengan mendatangi responden yang meliputi seluruh usaha seperti kantor, hotel, restoran dan bank.
Selain itu, petugas juga akan melakukan pendataan di pedagang kaki lima, tukang jasa keliling, usaha rumah tangga seperti warung, kios isi ulang pulsa dan usaha online.
Setiap petugas yang akan melakukan pencacahan, wajib mengenakan kelengkapan standar yaitu memakai tanda pengenal, memiliki surat tugas, mengenakan rompi dan topi khusus.
"Jika ada petugas yang tidak mengenakan kelengkapan tersebut, maka masyarakat bisa menolak memberikan jawaban," katanya.
Sensus ekonomi yang akan dilakukan tahun ini merupakan sensus ekonomi keempat yang dilakukan di Indonesia. Sensus ekonomi pertama dilakukan pada 1986 dan selanjutnya dilakukan tiap 10 tahun sekali.
Data yang diperoleh dari sensus ekonomi, lanjut dia, akan digunakan sebagai kerangka acuan untuk pelaksaan penelitian yang lebih detail mengenai berbagai aspek.
"Pada 2017, akan dilanjutkan dengan pendataan lebih lanjut terhadap usaha menengah dan besar serta pengambilan sampel untuk usaha kecil hingga menengah," katanya.
Selain itu, lanjut dia, data yang diperoleh dari hasil sensus juga akan sangat bermanfaat untuk mengetahui berbagai informasi mengenai kegiatan usaha di Kota Yogyakarta, seperti jenis usaha yang paling banyak ditemui termasuk usaha yang bisa menyerap tenaga kerja paling banyak.
"Data juga akan sangat bermanfaat bagi pemerintah dalam melakukan evaluasi dan perencaan pembangunan ekonomi di masa yang akan datang serta untuk kepentingan ilmu pengetahuan," katanya.
(E013)
Berita Lainnya
BI diprediksi memangkas BI-Rate hingga 50 bps
Kamis, 18 April 2024 19:10 Wib
Wisatawan Malaysia paling minati berwisata ke Riau
Kamis, 4 April 2024 4:45 Wib
Wisatawan Malaysia minati kunjungi objek wisata Sumbar
Sabtu, 2 Maret 2024 8:25 Wib
Ekonomi RI inflasi 0,37 persen
Jumat, 1 Maret 2024 11:01 Wib
BPS mencatat ekonomi Kulon Progo pada 2023 tumbuh 5,65 persen
Jumat, 1 Maret 2024 6:32 Wib
IKN dongkrak ekonomi Kalimantan 5,43 persen
Senin, 5 Februari 2024 15:21 Wib
Ekonomi Indonesia tumbuh 5,04 persen
Senin, 5 Februari 2024 11:25 Wib
Ekonomi RI inflasi 0,04 persen, papar BPS
Kamis, 1 Februari 2024 11:41 Wib