Pertunjukan wayang layang-layang buka Festival `Printemps Francais`

id wayang

Pertunjukan wayang layang-layang buka Festival `Printemps Francais`

Ilustrasi (Foto ANTARA Jogja/Noveradika)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Pertunjukan wayang layang-layang L`Oiseau (the bird) di Museum Nasional Jogja, Kamis malam, membuka Festival `Printemps Francais 2016` sebuah festival yang diselenggarakan Institute Francais d`Indonesie didukung Bakti Budaya Djarum Foundation.

"Pertunjukan L`Oiseau yaitu wayang layang-layang raksasa merupakan pertunjukan seni budaya dua negara Indonesia dan Prancis yang sangat menarik dan istimewa," kata Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation Renita Adrian di sela pertunjukan.

Menurut dia, Festival `Printemps Francais 2016` akan menyuguhkan 50 pertunjukan seni dan budaya yang beragam di 10 kota di Indonesia. Sementara pertunjukan wayang layang-layang selain di Yogyakarta (28 April) juga di Jakarta 30 April, Surabaya 4 Mei, Bandung 7 Mei dan Bali 10 Mei.

Pertunjukan wayang layang-layang sebagai pembuka festival in dibawakan Les Remouleurs yang beranggotan sejumlah seniman Prancis berkolaborasi dengan seniman Indonesia yaitu dari komunitas Marjinal Kolektif Jakarta, serta seniman dari Yogyakarta dan Bandung Jawa Barat.

"Kolaborasi kreativitas seniman dari dua negara ini menghadirkan sebuah pertunjukan unik seperti wayang yang menggunakan layang-layang sebagai media penyampaian pesan. Pertunjukan ini diharapkan dapat menginspirasi para seniman bereksplorasi dalam karyanya," katanya.

Pihaknya berharap, melalui pertunjukan wayang layang raksasa berukuran sayap delapan meter yang melayang ini para penonton yang hadir khususnya generasi muda dapat lebih mengenal dan turut melestarikan budaya.

Sementara itu, Direktur Artistik Les Remouleurs, Anne Bitran mengatakan, Les Remouleurs telah meraih berbagai penghargaan di antaranya Liquid Mirror, Arts Prize 2009, Louis Prize 2002, dan bersama tim seni Indonesia melakukan program kerja bersama di Yogyakarta bersama IFI Yogyakarta.

"Sejak Oktober, kami bertemu banyak seniman antara lain Komunitas Marjinal dan Wayang Motekar seniman hebat Indonesia yang membuat sketsa untuk diproyeksikan ke wayang layang dalam pertunjukan sang burung," katanya.

Anne Bitran mengaku beruntung bisa bekerja sama dengan grup musik Senyawa yang mengiringi pertunjukan wayang layang tersebut, sehingga membuat pertunjukan istimewa dan mendapat sambutan antusiasme generasi muda cinta budaya.
KR-HRI
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024