Pemkab usulkan rumah tapak warga terdampak bandara

id Rumah tapak

Pemkab usulkan rumah tapak warga terdampak bandara

Ilustrasi, Lokasi pengembangan rumah tapak sederhana di Pajangan Bantul (Foto ANTARA/Sidik)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengusulkan pembangunan rumah tapak kepada Kementerian Pekeraan Umum dan Perumahan Rakyat bagi warga terdampak rencana pembangunan bandara di wilayah ini.

Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kulon Progo Zahram Asurawan di Kulon Progo, Jumat, mengatakan rumah tapak yang diusulkan mencapai 518 unit dengan tipe 54 atau 45 dan rencananya akan dipergunakan untuk masyarakat yang terkena dampak pembangunan bandara.

"Kami usulkan rumah tapak untuk masyarakat yang terdampak pembangunan bandara. Ini masih usulan yang jumlahnya 518. Mudah-mudahan disetujui dan bisa menjadi solusi persoalan relokasi bandara," kata Zahram.

Menurut Zahram Asurawan, rumah tapak tersebut rencananya akan dibangun di lokasi yang akan digunakan untuk relokasi warga, baik di Pakualam Ground atau pun di lahan tersendiri. Rencananya, rumah ini dibangun di lokasi relokasi warga terdampak bandara.

"Kami berharap usulan rumah tapak tersebut dapat disetujui PU-PR dalam rangka mendukung pelaksanaan pembangunan bandara di Kabupaten Kulon Progo," katanya.

Dia mengatakan PU-PR meminta pemkab menyediakan lahan seluas tiga sampai lima hektare, karena lahan belum tersedia, rencana pembangunan rumah tapak juga ditunda.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga mengusulkan pembanguan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) khusus di Kecamatan Temon, tapi melihat kondisi tahapan rencana pembangunan bandara belum selesai, sementara ditunda.

"PU-PR menyetujui rencana pembanguan rusunawa khusus, tapi untuk sementara ditunda sampai kondisi calon lokasi bandara kondusif," katanya.

(KR-STR)