Yogyakarta tanam pohon langka sebagai identitas wilayah

id pohon

Yogyakarta tanam pohon langka sebagai identitas wilayah

Ilustrasi (Foto foragri.blogsome.com)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Pemerintah Kota Yogyakarta bersama elemen masyarakat menggalakkan penanaman pohon langka untuk memperkuat identitas wilayah sehingga generasi di masa yang akan datang mengetahui sejarah wilayah, sekaligus jenis pohon yang dimaksud.

"Kompleks Balai Kota Yogyakarta terkenal dengan nama Timoho karena dulu di wilayah ini merupakan hutan timoho. Oleh karena itu, kami pun mulai memperbanyak tanaman ini di kompleks balai kota," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta Suyana di sela penanaman pohon langka di Balai Kota Yogyakarta, Minggu.

Sebelumnya, di kompleks Balai Kota Yogyakarta hanya ada dua pohon timoho yang sudah cukup besar dan BLH menambah empat pohon timoho yang ditanam di beberapa lokasi seperti di dekat pintu keluar dan di sekitar lokasi parkir.

Pohon timoho, lanjut Suyana, memang tidak dijadikan sebagai pohon perindang yang ditanam massal karena kurang sesuai dan pohon tersebut membutuhkan perawatan yang cukup intensif.

"Pohon ini juga tidak bisa berkembang dengan cepat sehingga kurang cocok jika dijadikan perindang di tepi jalan," ungkapnya.

Selain timoho, pohon yang juga menjadi identitas wilayah di Kota Yogyakarta di antaranya adalah pohon kenari. Pohon ini banyak dijumpai di sepanjang sisi utara Jalan Kenari yang berada tidak jauh dari kompleks Balai Kota Yogyakarta.

Kawasan Kotagede juga memiliki pohon yang menjadi identitas wilayah yaitu mentaok dan di Jalan Gayam memiliki pohon identitas yaitu pohon gayam.

"Harapannya, akan ada lebih banyak warga yang memiliki kesadaran untuk mengelola lingkungan dan menaman pohon-pohon langka ini sehingga tidak punah. Sudah banyak warga yang tidak tahu bagaimana bentuk dari pohon-pohon langka itu," ujarnya.

Sedangkan untuk kepentingan perindang, Suyana berharap agar pemerintah kabupaten lain seperti Sleman dan Bantul juga ikut membantu perindang, khususnya dengan pohon-pohon bertajuk besar seperti trembesi dan mahoni.

"Pohon-pohon itu sangat cocok ditanam di sekitar jalur `ring road` dan di sekitar areal persawahan," ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti berharap setiap wilayah bisa ikut aktif melestarikan pohon-pohon langka yang menjadi identitas wilayahnya.

"Masing-masing kecamatan bisa menaman pohon langka ini diikuti masyarakat," tambahnya.

Kegiatan penanaman pohon langka di kompleks Balai Kota Yogyakarta yang diprakarsai oleh salah satu produsen bakpia juga diikuti oleh Gubernur DIY Sri Sultan HB X. Gubernur menaman pohon timoho.

Selain timoho, juga ikut ditanam beberapa pohon langka lain seperti sawo kecik, munggur, pule dan dersono.
E013
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024