Bantul galakkan pembentukan koperasi pedagang pasar

id koperasi

Bantul galakkan pembentukan koperasi pedagang pasar

lambang baru koperasi Indonesia (foto dinkop-umkm.jatengprov.go.id )

Bantul  (Antara Jogja) - Kantor Pengelolaan Pasar Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggalakkan pembentukan koperasi pedagang pasar guna mewadahi para pelaku usaha sektor perdagangan dan pembinaan untuk perkembangan usahanya.

"Kalau di Kantor Pasar saat ini yang sedang kita galakkan itu pembentukan koperasi wadah pedagang pasar karena koperasi itu bisa bekerja sama dengan pihak lain, seperti pemerintah dan swasta," kata Kepala Kantor Pengelolaan Pasar Bantul Slamet Santosa di Bantul, Rabu.

Menurut dia, penggalakan pembentukan koperasi pedagang pasar itu karena saat ini dari ribuan pedagang pasar tradisional se-Bantul mayoritas masih berjalan sendiri-sendiri, baik dari sisi permodalan maupun pengelolaan manajemen usahanya.

Padahal, lanjut dia, ketika terdapat koperasi pedagang pasar, selain mudah menjalin kerja sama dan koordinasi dengan pemerintah daerah juga mendapat kemudahan dalam mengakses permodalan sebab kelembagaan koperasi sudah berbadan hukum.

"Makanya, ini yang kami arahkan, dan mereka dilatih, tahun ini kami adakan pelatihan pedagang dengan arahnya pembentukan koperasi pedagang pasar. Kalaupun kelompoknya kecil berjumlah lima sampai 10 orang, tetap bisa," katanya.

Apalagi, selama ini pelaku usaha dalam hal ini pedagang yang mengakses kredit mikro lebih banyak secara perorangan sehingga perlu ada sebuah wadah berupa koperasi supaya selain kredit mudah juga bisa mendapat bantuan dana.

"Untuk pedagang pasar memang sudah ada program pinjaman dana bergulir maksimal Rp1 juta. Selain itu, rencananya ada kredit dari perbankan. Harapan kami besarannya agak sedikit di atasnya, Rp2 juta sampai dengan Rp5 juta," katanya.

Sementara itu, dari sebanyak 32 pasar tradisional yang tersebar di 17 kecamatan se-Bantul, baru terbentuk tiga koperasi pedagang pasar, yaitu di Pasar Bantul, Pasar Barongan, dan Pasar Piyungan.

Meski demikian, kata dia, dari tiga koperasi pedagang pasar tersebut, hanya satu koperasi yang aktif menjalankan fungsinya serta melakukan aktivitas, seperti mengadakan rapat anggota, yaitu Pasar Bantul yang merupakan pasar tradisional terbesar di daerah itu.

"Yang aktif kami dukung, sementara yang dua koperasi mati suri kami lakukan pendampingan dengan melibatkan sumber daya manusia (SDM) dari Disperindagkop (Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi)," katanya.

KR-HRI
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024