Nelayan Pantai Sepanjang usahakan budi daya lobster

id lobster

Nelayan Pantai Sepanjang usahakan budi daya lobster

Ilustrasi (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmok)

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Nelayan di Pantai Sepanjang, Desa Kemadang, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta terus mengusahakan budi daya lobster untuk menambah pendapatan selain melaut.

Ketua Kampoeng Lobster Pantai Sepanjang Nur Wahyudi di Gunung Kidul, Kamis mengatakan sejak 2011 nelayan mulai budi daya lobster secara keramba dan kolam.

"Keramba tanam dengan menggunakan drum plastik dan kerangka tempat ayam. Kami sudah melakukan budi daya lobster secara profesional sejak enam tahun terakhir," kata Nur Wahyudi.

Untuk membesarkan lobster membutuhkan waktu tiga sampai lima bulan dengan ukuran 100 gram hingga 150 gram. Ia mendapatkan benih lobster dari Cilacap (Jawa Tengah) dan Pacitan (Jawa Timur).

"Produksi budi daya lobster ini pangsa pasarnya masih seputaran DIY. Kami belum mampu memenuhi permintaan dari Jakarta, Bandung, Surabaya dan kota-kota besar lainnya. Permintaan wilayah DIY masih tinggi, dan produksi kami masih terbatas," katanya.

Terkait larangan penangkapan lobster di bawah 200 gram, menurut dia, aturan tersebut untuk kebijakan larangan ekspor. Ia menterjemahkan bahwa tidak boleh ekspor lobster yang ukurannya di bawah 200 gram. Pengawasannya dilakukan Balai Karantina DIY.

"Sasaran dari hasil budi daya lobster kami, yakni pasar lokal bukan ekspor. Selain itu, ada beberapa jenis lobster yang memang tidak bisa besar, meski sudah dibesarkan. Kami menjual lobster di bawah 200 gram," katanya.

Saat ini, harga lobster sangat tinggi. Lobster ukuran di bawah 300 gram di bawah Rp200 ribu, ukuran 250-300 gram Rp250 ribu, lobster mutiara 500 gram Rp600 ribu hingga Rp700 ribu dan lobster pasir Rp400 ribu hingga Rp500 ribu per kg.

"Kami tidak kesulitan memasarkan hasil budi daya lobster. Permintaan sangat tinggi dan pangsa pasarnya masih besar. Sehingga, seberapapun hasil budi daya lobster yang kami hasilkan, pedagang lokal siap membelinya," kata dia.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Gunung Kidul Agus Priyanto mengatakan pengembangan kawasan penangkaran lobster ini kerja sama dengan Balai Besar Penelitian Gondol Bali yang didukung anggaran dari kabupaten dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Lokasi penangkapan lobster di Gunung Kidul paling banyak ditemukan di kawasan Pantai Drini, Baron, dan Gesing.

"Saat ini lokasi penangkaran jumlahnya puluhan namun mereka masih terkendala modal untuk membeli lobster dari nelayan," katanya.

KR-STR