Sistem perpipaan air bersih Prambanan belum optimal

id kekringan

Sistem perpipaan air bersih Prambanan belum optimal

Ilustrasi warga mencari air saat musim kemarau (Foto antaranews.com)

Sleman, (Antara Jogja) - Sistem perpipaan untuk memasok air bersih di kawasan rawan kekeringan perbukitan Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta saat ini masih belum seratus persen berfungsi sehingga masyarakat diimbau untuk menghemat air.

"Guna mengantisipasi bencana kekeringan pada kemarau nanti, diharapkan warga pandai-pandai menggunakan air sebelum musim hujan ini selesai," kata Ketua Organisasi Pemakai Air (OPA) Kecamatan Prambanan Mujimin, Kamis.

Menurut dia, saat ini untuk jaringan pipa air bersih di perbukitan Prambanan banyak yang masih dalam tahap perbaikan.

"Banyak yang pipanya rusak, saat ini masih dalam perbaikan terutama di daerah Dusun Grogol, Sumberharjo," katanya.

Ia mengatakan, secara keseluruhan, perpipaan air bersih di wilayah setempat baru berfungsi baik sekitar 80 persen.

"Sisanya kemungkinan belum akan selesai perbaikannya pada 2016. Saat ini hanya 80 persen yang berfungsi baik," katanya.

Mujimin mengatakan, untuk itu masyarakat diminta untuk pintar-pintar memanfaatkan cadangan air yang didapat dari penampugan air hujan (PAH).

"Cadangan air harus benar-benar dihemat, saat ini juga masih ada beberapa sumur warga yang masih ada airnya, namun nanti pada musim kemarau sumur-sumur tersebut dipastikan akan mengering," katanya.

Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kecamatan Prambanan, Prawata mengatakan antisipasi kekeringan mengandalkan sistem jaringan perpipaan menurutnya masih belum bisa optimal.

"Jaringan pipa air peralon selama ini mudah sekali rusak, sehingga selalu ada perbaikan," katanya.

Ia mengatakan, untuk antisipasi bencana kekeringan jangka pendeknya dengan membuat bak-bak penampung air hujan.

"Kemudian jangka panjangnya dengan melakukan penanaman pohon. Agar bisa menyimpan air saat musim hujan," katanya.***4***

(V001)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024