Pengunjung Pantai Glagah Kulon Progo meningkat signifikan

id Pantai Glagah

Pengunjung Pantai Glagah Kulon Progo meningkat signifikan

Wisatawan menikmati perahu di laguna Pantai Glagah (Foto antarafoto.com)

Kulon Progo (Antara) - Jumlah pengunjung objek wisata Pantai Glagah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, meningkat 10 kali lipat dari 150 orang per hari menjadi 1.300 orang pada libur panjang 5-8 Mei 2016.

Koordinator Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Pantai Glagah Agus Subiyanto di Kulon Progo, Jumat, mengatakan jumlah pengunjung dua hari terakhir cukup banyak dibandingkan hari-hari biasa.

"Pada Kamis (5/5), jumlah pengunjung mencapai 1.300 orang dan Jumat hingga 17.00 WIB mencapai 1.350 orang. Kami memprediksi jumlah pengunjung akan terus meningkat dan puncaknya pada Minggu (8/5)," kata Agus.

Menurut dia, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pantai Glagah sejak awal April 2016 meningkat bertahap. Pada Februari hingga Maret 2016 jumlah pengunjung sepi karena anak sekolah banyak yang ujian. Kemudian April 2016 jumlah pengunjung mengalami peningkatan.

"Kami memperkirakan pada pertengahan Mei hingga awal Juli 2016 jumlah pengunjung akan sepi karena puasa," katanya.

Agus mengatakan andalan Pantai Glagah masih sama yakni laguna dan pemecah gelombang sehingga pengunjung yang mengunjungi Pantai Glagah tidak banyak bila dibandingkan dengan objek wisata pantai di Kabupaten Bantul dan Gunung Kidul.

Ia mengatakan Pemkab Kulon Progo belum berani mengembangkan Pantai Glagah selama belum ada kepastian rencana tata ruang lokasi bandara yang akan dibangun di Kecamatan Temon.

"Pemkab Kulon Progo sudah menyiapkan rencana detail teknis (DED) pengembangan Pantai Glagah, tapi DED hanya sia-sia karena masih menunggu kepastian tata ruang bandara," kata Agus.

Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kulon Progo Krissutanto mengatakan rencana detail teknis (DED) kawasan selatan, khususnya Pantai Glagah dan Congot sudah disusun tetapi dengan adanya rencana bandara belum dapat dilaksanakan dan harus direviu sesuai dengan DED bandara.

"Sampai saat ini, kami masih menunggu DED bandara. Nanti, kalau DED bandara, kami akan menyesuaikan untuk luasan, sarana dan prasarana, serta jalan dari Glagah ke Congot yang terkena bandara. Sehingga kami harus mengulang penyususunan atau mereview DED," kata Krissutanto.

Menurut dia, daya tarik Pantai Glagah dan Congot adalah laguna, pemecah gelombang, pelabuhan samudera, dan tambatan perahu wisata, plus bandara. Harapannya, wisatawan dapat melihat pesawat. Pemkab Kulon Progo berharap pagar bandara dibuat secara transparan.

"Objek wisata pantai tetap hidup, dan akan dikembangkan sesuai ketentuan berlaku," katanya.

(KR-STR)