Kota Yogyakarta harapkan dukungan kepolisian cipta kondisi Ramadhan

id pemkot

Kota Yogyakarta harapkan dukungan kepolisian cipta kondisi Ramadhan

Pemerintah Kota Yogyakarta (istimewa)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Pemerintah Kota Yogyakarta mengharapkan dukungan kepolisian untuk membantu operasi cipta kondisi menjelang Ramadan hingga libur panjang Lebaran 2016 karena akan ada peningkatan keramaian di kota ini.

"Warga Kota Yogyakarta yang tercatat di data kependudukan memang hanya 340.000 orang. Namun jumlah tersebut akan bertambah hingga berkali-kali lipat saat Ramadan dan libur panjang Lebaran sehingga perlu dilakukan berbagai antisipasi untuk membantu menciptakan kondisi Yogyakarta yang aman, nyaman dan tertib," kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, dampak yang perlu diantisipasi dari peningkatan jumlah penduduk di Kota Yogyakarta saat libur panjang adalah meningkatnya volume kendaraan di jalan raya hingga ketersediaan lokasi parkir.

"Selama ini, terjalin hubungan yang baik dengan Kepolisian Resor Kota Yogyakarta untuk membantu mengatur lalu lintas saat libur panjang. Harapannya akan ada semacam model pengaturan lalu lintas yang diterapkan saat libur panjang agar lalu lintas di Yogyakarta tetap bisa berjalan lancar meskipun padat," katanya.

Haryadi memperkirakan, Kota Yogyakarta akan dipadati sekitar empat juta orang selama libur panjang Lebaran, bahkan bisa lebih tinggi karena banyak wisatawan yang ingin melihat kondisi Yogyakarta saat ini.

Salah satu lokasi yang diperkirakan akan menarik minat wisatawan berkunjung saat libur panjang Lebaran adalah penataan Malioboro. "Banyak wisatawan yang ingin melihat kondisi Malioboro saat ini. Film Ada Apa Dengan Cinta (AADC) 2 yang banyak menampilkan lokasi-lokasi wisata di Yogyakarta juga turut mempengaruhi rasa penasaran wisatawan untuk berkunjung ke Yogyakarta," katanya.

Selain potensi kepadatan dan kemacetan lalu lintas, Haryadi menyebut, kerawanan lain yang perlu di antisipasi adalah gangguan keamanan dan ketertiban, peredaran narkoba serta minuman keras.

Sementara itu, Kapolda DIY Brigjen (pol) Prasta Wahyu Hidayat di sela kunjungannya ke Pemkot Yogyakarta mengatakan, pihaknya terus melakukan operasi penertiban, khususnya untuk minuman keras dan prostitusi berkedok salon.

"Semuanya ditertibkan. Tidak ada lagi salon untuk prostitusi di DIY," katanya.

Ia juga meminta agar seluruh jajaran pemerintah daerah hingga tingkat wilayah untuk meningkatkan kewaspadaan di daerah masing-masing sehingga gangguan keamanan dan ketertiban bisa dideteksi sedini mungkin dan tidak berkembang semakin besar. 

(E013)
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024