Gunung Kidul kaji pengelolaan sampah objek wisata

id sampah

Gunung Kidul kaji pengelolaan sampah objek wisata

Ilustrasi sampah (Foto Antara/doc)

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan kajian untuk mengelola sampah di objek wisata guna memberikan kenyamanan kepada wisatawan.

Kabid Pengembangan Produk Wisata Disbubpar Gunung Kidul Hary Sukmono di Gunung Kidul, Minggu, mengatakan sejak 2014 pengelolaan sampah di objek wisata menjadi tanggung jawab Disbudpar.

"Rata-rata per hari mencapai tujuh meter kubik dan akan meningkat pada akhir pekan. Untuk mengantisipasi gangguan pemandangan dah polusi udara, maka kami akan melakukan kajian pengelolaan sampah di tempat wisata, khususnya wisata pantai selatan," katanya.

Ia mengatakan sebagian besar sampah di kawasan pantai berupa batok kelapa. Padahal semua sampah harus dibawa ke TPS Wukirsari, Wonosari yang jaraknya puluhan kilometer. Selain itu, beberapa waktu mendapatkan kiriman sampah dari laut.

"Apapun yang terjadi kondisi sampah menjadi bagian dari tugas pokok kami," kata dia.

Hary mengatakan setiap hari kekuatan tiga armada dan sekitar 40-an personel yang bekerja mulai 08.00 WIB menyingkirkan sampah dari sekitar pantai, dari Nguyahan sampai Pantai Wedi Ombo.

"Kami kewalahan dengan jumlah personel dan jumlah sampah," katanya.

Pihaknya juga mengimbau kepada wisatawan dan masyarakat untuk membuang sampah di tempat yang telah disediakan.

"Kebersihan objek wisata menjadi tanggung jawab Disbubpar. Namun demikian, kami mengimbau kepada wisatawan agar menjaga sampah. Misalnya, menaruh sampah pada tempatnya,? katanya.

Ia mengatakan pembuatan ?"sanitary landfill", yakni sistem pengelolaan sampah dengan cara dipendam.

Namun demikian, pihaknya masih melakukan kajian terkait hal itu karena lokasi yang akan dibuat "sanitary landfill" supaya tidak membuat masalah baru di wilayah tersebut.

"Sistem pendam itu membutuhkan lahan yang luas dan jangan sampai menimbulkan masalah baru," katanya.

Ia mengharapkan pembuatan tempat memendam sampah bisa mempermudah pembuangan sampah sehingga tidak mengganggu wisatawan.

"Ke depan pengelolaan sampah akan semakin cepat, sehingga kenyamanan wisatawan bisa terjaga," katanya.
KR-STR