Bantul tumbuhkan wirausaha baru melalui koperasi

id wirausaha

Bantul tumbuhkan wirausaha baru melalui koperasi

Wirausaha muda (ilustrasi)

Bantul (Antara Jogja) - Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berupaya menumbuhkan wirausaha baru di daerah tersebut melalui koperasi yang berkembang di tengah masyarakat.

"Dalam rangka menumbuhkan wirausaha baru, kita melakukan pelatihan secara komprehensif, dan tahun ini uji coba pelatihan dilewatkan koperasi simpan pinjam," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Bantul, Sulistyanto di Bantul, Senin.

Menurut dia, ada tiga koperasi di Bantul yang mendapat pelatihan, yaitu pelatihan batik bagi Koperasi Mitra Usaha Umat di Piyungan, pelatihan perkayuan bagi Koperasi Adil di Dlingo dan pelatihan pengolahan makanan dan minuman bagi BMT Arta Amanah di wilayah Sanden.

Menurut dia, tiga koperasi yang menjadi sasaran program pelatihan ini memiliki aset di atas sebessar Rp20 juta, sehingga diharapkan dengan pelatihan tersebut mampu mendukung pertumbuhan wirausaha maupun membantu dalam hal permodalan warga maupun anggota.

"Tiap koperasi mengampu 20 peserta pelatihan. Tahun ini tiga koperasi ini menjadi pilot percobaan. Kalau program ini berhasil, maka sasaran pelatihan bagi koperasi ditambah," katanya.

Pihaknya berharap, setelah koperasi mendapat pelatihan dari Disperindagkop ada keberlanjutan dari koperasi untuk mendorong tumbunya wirausaha dengan tidak hanya menyalurkan dana, tapi juga membantu mendampingi mereka untuk penumbuhan usaha baru itu.

"Karena kan selama ini sesudah pelatihan-pelatihan terus mandeg. Makanya kami lakukan perubahan, pelatihan melalui koperasi, kalau lewat koperasi ada kewajiban moral untuk mendampingi sampai berhasil," katanya.

Sulistyanto mengatakan, dengan mekanisme baru pelatihan tersebut, menuntut koperasi untuk mendampingi dan memberikan pinjaman modal, hal itu menurutnya sejalan dengan hakikat koperasi untuk mensejahterakan anggotanya.

"Besaran pinjaman modal ke koperasi tidak dibatasi, bisa disesuaikan kemampuan. Dan sekarang ini, pola pikirnya harus diubah. Koperasi jangan hanya berlaku seperti bank yang hanya menyalurkan pinjaman, akan tetapi juga mendampingi," katanya.

(KR-HRI)
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024