Pengelolaan Geopark Gunungsewu terkendala SDM pengelola geosite

id wisata geopark

Pengelolaan Geopark Gunungsewu terkendala SDM pengelola geosite

Geopark Merangin (Foto antarasumsel.com)

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Pengelolaan Geopark Gunungsewu di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, dan Jawa Tengah, mengalami kendala sumber daya manusia dalam mengelola geosite sehingga tidak bisa bekerja maksimal.

General Manager Geopark Gunungsewu Budi Martono di Gunung Kidul, Senin, mengatakan, pascaditetapkannya Gunung Sewu sebagai kawasan Global Geopark Network oleh Unesco, kinerja pemerintah di tiga orovinsi semakin berat hingga kini, Geopark Gunungsewu masih kekurangan SDM yang cukup untuk mengelola keseluruhan geosite di Gunung Kidul.

"Kawasan geopark merupakan kawasan dengan pengelolaan berbasis tiga hal yakni edukasi, konservasi dan kesejahteraan masyarakat," kata Budi Martono di sela-sela acara Urun Rembug Pengelolaan Geopark Gunungsewu di Kawasan Eko Wisata Gunung Api Purba.

Ia mengatakan, pihaknya terus melakukan pendorongan terhadap masyarakat Gunung Kidul, agar bisa memanfaatkan status Gunung Kidul yang sudah diakui di tingkat internasional.

"Yang kita perlukan saat ini adalah mengubah masyarakat kita, dari yang tadinya masyarakat agraris menjadi masyarakat pariwisata," katanya.

Budi Martono mengatakan, salah satu dasar yang harus diperhatikan dalam pengembangan pariwisata ialah keamanan dan kenyamanan yang harus didapatkan oleh para wisatawan.

Untuk mewujudkan perkembangan kawsasan Gunungsewu secara pesat, Senin sebanyak 13 pengelola geosite yang ada di Gunung Kidul dikumpulkan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh para pengelola.

"Kami pingin tahu kondisi yang saat ini dihadapi oleh pengelola geosite," ungkapnya.

Budi berharap dengan diketemukannya 13 pengelola geosite bisa mengerucutkan permasalahan yang nantinya harus diselesaikan lebih awal.

"Langsung kami buat matriknya sebagai bahan pertimbangan mana saja yang harus diselesaikan lebih dahulu," kata dia.

Dengan begitu, Budi mengharapkan ada penyelesaian masalah secara tepat dan tepat guna pengembangan kasawan Gunungsewu.

"Kalau sudah kita petakan nanti kita tinggal cari dinas atau instansi mana yang bisa menyelesaikan permasalahan ini," ungkapnya.

Senada dengan yang diungkapkan oleh Budi Martono, Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Gunung Kidul Siti Isnaini Dekoningrum juga mendukung sepenuhnya perkembangan kawasan Gunungsewu.

"Kami harus bisa menyediakan sarana dan prasarana terlebih dahulu," katanya.

Dekoningrum mengakui, saat ini dinas kebudayaan dan kepariwisataan Gunung Kidul tidak hanya terhalang oleh SDM yang ada, melainkan dari tingkat sosialisasi kepada masyarakat Gunung Kidul mengenai kawasan geopark.

"Masyarakat perlu ikut andil dalam pengembangan geopark," katanya.

(KR-STR)