Polda DIY usut tuntas khusus tewasnya suporter

id kerusuhan suporter

Polda DIY usut tuntas khusus tewasnya suporter

Ulah suporter (Foto Antara/Wahyu Putro)

Sleman (Antara Jogja) - Polda Daerah Istimewa Yogyakarta berjanji mengusut tuntas kasus bentrokan antarsuporter sepak bola yang mengakibatkan tewasnya suporter PSS Sleman Stanislaus Gandhang Deswara.

"Kami komitmen untuk menuntaskan penyelidikan kasus tersebut. Saksi dari kedua suporter sudah dihadirkan untuk dimintai keterangan," kata Kapolda DIY Brigjen Polisi Prasta Wahyu Hidayat di Sleman, Selasa.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Magelang Km 14 Medari, Caturharjo, Sleman, Minggu (24/5) dini hari.

Menurut dia, peristiwa bentrokan tersebut sudah masuk tindak pidana murni, dan akan diusut tuntas pelakunya.

"Dalam penyelidikan yang sedang kami lakukan ini, kami optimistis dapat segera menemukan pelaku dan diproses sesuai hukum berlaku," katanya.

Ia mengatakan, pengurus masing-masing suporter dan korlapnya sudah dimintai keterangan, dan untuk penanganan kasus tersebut dilakukan Polres Sleman.

"Kami yakin kasus ini bisa terungkap. Selama sebulan menjabat sebagai Kapolda DIY, kami telah dihadapkan pada sejumlah kasus. Mulai dari pembunuhan mahasiswi UGM hingga kasus penyayatan. Alhamdullillah semua terungkap berkat dukungan dan doa masyarakat. Begitu juga dengan yang sekarang," katanya.

Prasta mengatakan, ke depan untuk menghindari bentrok suporter, pihaknya menerapkan "Standart Operasional Procedure" (SOP) pengamanan terhadap suporter melalui pengawalan terhadap kelompok suporter yang akan memberikan dukungan terhadap tim akan diperketat.

"Pengawalan suporter akan lebih diperketat. Mulai dari titik kumpul, lokasi pertandingan, hingga kembali ke kotanya akan dikawal," katanya.

Ia berharap insan sepak bola untuk menjadikan olahraga ini sebagai tontonan bukan untuk ajang kekerasan dan aksi premanisme.

"Jadilah suporter dewasa dan sportif. Kalau ada premanisme akan kami tindak," katanya.

Bupati Sleman Sri Purnomo mengingatkan masyarakat Sleman untuk tidak terprovokasi dalam setiap aksi-aksi kekerasan.

"Peristiwa kekerasan yang telah terjadi hendaknya dijadikan pelajaran bagi masyarakat, agar kejadian serupa tidak kembali terulang. Saya harap pihak kepolisian bisa segera mengungkap pelakunya," katanya.

(V001)
Pewarta :
Editor: Mamiek
COPYRIGHT © ANTARA 2024