Pejabat Gunung Kidul anjangsana ke mantan bupati

id anjangsana

Pejabat Gunung Kidul anjangsana ke mantan bupati

Bupati Gunung Kidul, Hj. Badingah, S.Sos (Foto ANTARA/Mamiek)

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Kalangan pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan kunjungan ke rumah mantan bupati terdahulu dalam rangka Peringatan Hari Jadi ke-185 Gunung Kidul.

Anjangsana ini dipimpin Bupati Gunung Kidul Badingah, Wakil Bupati Immawan Wahyudi dan Penjabat Sekda Supartono.

Kunjungan ke rumah mantan bupati Soebekti Soenarto di Solo dipimpin oleh Bupati Gunung Kidul, Badingah, kemudian Wakil Bupati Immawan Wahyudi memimpin ke rumah mantan bupati Suharto di Jeruksari Wonosari, Subechi dan rumah Harsadiningrat di Yogyakarta.

Wakil Bupati Immawan Wahyudi ketika bertamu di rumah mantan bupati Suharto di Jeruksari Wonosari, Gunung Kidu, Selasa, mengungkapkan kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian dan ikatan erat antara pemkab dengan para mantan bupati.

"Silaturahim sangat penting. Kebetulan ini dalam rangkaian peringatan hari jadi. Kami datang, selain silaturahim juga mohon doa restu agar Gunung Kidul diberi kelancaran dan kesejahteraan. Dalam kesempatan ini, kami juga mengundang pada semua mantan bupati untuk bisa hadir pada upacara puncak peringatan hari jadi pada 27 Mei di Alun-alun Wonosari," kata Immawan Wahyudi.

Mantan Bupati Gunung Kidul Suharto yang memimpin Gunungkidul pada priode 2005-2010 ketika menerima kunjungan wakil bupati dan para pejabat pemkab, mengapresiasi pesatnya pembangunan Gunung Kidul, utamanya sektor pariwisata.

"Gunungkidul sekarang sudah mampu sejajar dengan wilayah lain di DIY dan kabupaten perbatasan. Ini prestasi yang luar biasa," kata Suharto.

Diakuinya, pada era kepemimpinannya dahulu, banyak cobaan yang harus diterima. "Ketika baru setahun menjadi bupati, sudah mendapat cobaan gempa bumi pada 2006. Perlu waktu hampir empat tahun untuk menyelesaikan berbagai masalah. Sehingga otomatis saya hanya menikmati jabatan sekitar setahun, karena sebelumnya harus menyelesaikan para korban gempa," katanya.

Suharto juga berpesan agar program pembangunan terus berlanjut dengan tetap mengedepankan slogan "Jejeg Imane, Cetho Tujuane".

(KR-STR)