Bupati Sleman ajak suporter PSS berbenah

id pss

Bupati Sleman ajak suporter PSS berbenah

Sejumlah suporter cilik PSS Sleman (Foto ANTARA/dok)

Sleman, (Antara Jogja) - Bupati Sleman Sri Purnomo mengungkapkan keprihatinannya atas peristiwa bentrokan antarsuporter yang mengakibatkan tewasnya Stanislaus Gandhang Deswara (16) dan mengajak suporter untuk berbenah diri agar kejadian serupa tidak terulang.

"Saya berharap agar tidak terjadi peristiwa yang sama hingga menelan jatuhnya korban. Prinsip saya dan kepolisian, yang berbuat jahat harus ditangkap, dan saya optimistis kasus ini bisa terungkap dan diselesaikan," kata Sri Purnomo saat menerima audiensi perwakilan wadah suporter PSS Sleman "Brigata Curva Sud" (BCS), Rabu.

Sri Purnomo mengimbau agar suporter Sleman tetap kondusif dan tidak melakukan penghadangan pada suporter tim sepakbola lainnya di luar Sleman yang melintasi wilayah Sleman supaya peristiwa tersebut tidak terulang.

"Mari kita saling berbenah diri demi keamanan bersama dan berharap agar PSS Sleman sukses dalam berkompetisi tanpa ada kericuhan dan menjadi tim sepak bola nomor satu di Indonesia," katanya.

Pimpinan perwakilan BCS Jaguar Tomi Nangi mengatakan bahwa tujuan audiensi langsung dengan Bupati Sleman adalah memohon agar mendesak kepolisian untuk secepatnya mengusut kasus tersebut hingga tuntas.

"Kami berharap Bupati Sleman bisa segera mendesak pihak kepolisian untuk menuntaskan secepatnya kasus bentrok antarsuporter agar tidak berlarut-larut dan mengambang serta memberikan efek jera," katanya.

Peristiwa bentrokan antarsuporter itu terjadi di Jalan Magelang Km 14 Medari, Caturharjo, Sleman, Selasa (24/5) dini hari.

Sebelumnya Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta Brigjen Polisi Prasta Wahyu Hidayat berjanji mengusut tuntas kasus bentrokan antarsuporter sepak bola yang mengakibatkan tewasnya suporter PSS Sleman Stanislaus Gandhang Deswara.

"Kami komitmen untuk menuntaskan penyelidikan kasus tersebut. Saksi dari kedua suporter sudah dihadirkan untuk dimintai keterangan," kata Brigjen Pol Prasta Wahyu Hidayat.

Menurut dia, peristiwa bentrokan tersebut sudah masuk tindak pidana murni, dan akan diusut tuntas pelakunya.

"Dalam penyelidikan yang sedang kami lakukan ini, kami optimistis dapat segera menemukan pelaku dan diproses sesuai hukum berlaku," katanya.***2***

(V001)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024