Uji penanganan DB dengan Wolbachia dimulai Agustus

id dbd

Uji penanganan DB dengan Wolbachia dimulai Agustus

ilustrasi nyamuk penyebar DBD (bengkulu.antaranews.com)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Pemantapan uji penanganan demam berdarah di Kota Yogyakarta dengan memanfaatkan nyamuk aedes aegypti yang sudah mengandung bakteri wolbachia akan dilakukan mulai Agustus.

"Rencana awal memang akan dilakukan pertengahan tahun tetapi kemudian diundur menjadi 10 Agustus bertepatan dengan peringatan hari riset," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Agus Sudrajat di Yogyakarta, Rabu.

Meskipun mundur dari jadwal awal, namun sejumlah persiapan untuk pelaksanaan uji penanganan demam berdarah dengan metode wolbachia tetap dilakukan sesuai rencana termasuk proses sosialisasi ke puskesmas dan masyarakat.

Di Kota Yogyakarta, pemantapan uji penanganan demam berdarah dengue dengan nyamuk yang mengandung bakteri wolbachia akan dilakukan di wilayah yang cukup luas mulai dari bagian barat hingga ke selatan.

Di bagian barat Kota Yogyakarta, uji penanganan demam berdarah akan dimulai dari Kecamatan Tegalrejo hingga ke sisi selatan Yogyakarta, dan di bagian tengah dilakukan di wilayah-wilayah yang dinilai penting berdasarkan jumlah kasus yang ada.

Sedangkan bagian timur Yogyakarta akan dimanfaatkan sebagai daerah perbandingan.

Kota Yogyakarta memilih menggunakan larva atau telur nyamuk yang sudah mengandung bakteri wolbachia dibanding metode penyebaran nyamuk dewasa ke wilayah. "Penyebaran nyamuk langsung ke wilayah dirasa lebih mengganggu karena akan ada tambahan populasi nyamuk," katanya.

Meskipun sudah ada penanganan DBD yang dinilai cukup baik, namun Agus meminta masyarakat untuk tetap melakukan gerakan 3M yaitu mengubur, menguras dan menutup tempat penampungan air yang berpotensi digunakan untuk perkembangbiakan nyamuk dan tetap menjalakan pola hidup bersih dan sehat.

"Hal paling penting dalam penanganan DBD adalah memutus mata rantai siklus perkembangbiakan nyamuk. Jika pembawanya tidak ada, maka virusnya tidak akan menular," katanya.

Wolbachia adalah bakteri yang ada pada sel tubuh serangga dan ditemukan di beberapa serangga seperti ngengat, lalat buah, kumbang hingga nyamuk. Namun, bakteri tersebut tidak ada pada nyamuk aedes aegypti sebagai vektor yang menularkan virus dengue.

Bakteri wolbachia diketahui dapat menekan replikasi virus dengue karena bakteri tersebut mampu berkompetisi dengan virus saat merebut makanan di sel tubuh nyamuk. Bakteri juga diketahui tidak bisa ditularkan ke manusia oleh nyamuk.

Hingga saat ini, jumlah kasus demam berdarah di Kota Yogyakarta tercatat sebanyak 527 kasus, dengan 81 kasus sepanjang Mei.

"Jika dibanding dua bulan sebelumnya, maka jumlah kasus yang terjadi pada Mei sudah menurun. Pada April, tercatat 122 kasus DB dan Maret tercatat 133 kasus. Jumlah kasus pada Maret adalah yang tertinggi sepanjang 2016," katanya. ***4***

(E013)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024