Pasokan elpiji bersubsidi Bantul selama Ramadhan ditambah

id Pasokan elpiji bersubsidi Bantul selama Ramadhan ditambah

Pasokan elpiji bersubsidi Bantul selama Ramadhan ditambah

Elpiji 3kg (Foto antaranews.com) (antaranews.com)

Bantul (Antara Jogja) - Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan pasokan elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram ke wilayah itu selama Ramadhan 1437 Hijriah ditambah guna memenuhi permintaan konsumen.

"Untuk gas elpiji selama Ramadhan hingga Lebaran ada penambahan pasokan, kalau di awal puasa sekitar 20 persen, namun menjelang Lebaran penambahannya bisa sampai 40 persen," kata Kepala Disperindagkop Bantul Sulistyanto di Bantul, Rabu.

Selama Bulan Puasa, katanya, berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya ada peningkatan konsumsi elpiji menyusul kenaikan konsumsi pangan di masyarakat, sehingga dengan penambahan pasokan tersebut, kebutuhan bahan bakar itu bisa tercukupi.

Ia mengatakan kuota elpiji tiga kilogram yang diberikan PT Pertamina untuk Bantul pada tahun ini sekitar 22.800 tabung per hari, sehingga dengan penambahan pasokan tersebut setidaknya jumlah elpiji yang diterima sekitar 25.000 tabung.

"Konsumsi elpiji kalau Lebaran cukup tinggi terutama konsumen rumah tangga, namun kalau sama industri mikro peningkatan bisa sampai 100 persen, tapi kalau yang rutin kisaran peningkatanya antara 20 sampai 40 persen," katanya.

Dia menjelaskan tambahan pasokan elpiji tiga kilogram tersebut didistribusikan secara merata di semua pangkalan se-Bantul yang berjumlah sekitar 700 pangkalan.

Meskipun begitu, katanya, setiap pangkalan wajib menghabiskan stok, agar bisa mendapat pasokan selanjutnya.

"Itu (penambahan pasokan, red.) juga termasuk ke SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum), sehingga bagi SPBU yang menyediakan gas siap melayani pembelian, bahkan saat Lebaran disiapkan petugas piket," katanya.

Terkait dengan elpiji nonsubsidi ukuran 12 kilogram maupun jenis baru, yaitu bright gas ukuran lima kilogram, pihaknya tidak dapat mengatur distribusinya, sebab barang tersebut tidak termasuk dalam pengawasan pemerintah daerah karena bukan barang bersubsidi.

"Tetapi bright gas itu bisa menjadi tambahan pilihan konsumen, terutama rumah tangga yang kebutuhan gas tidak banyak, itu cukup membantu, dan itu diluncurkan agar pilihan konsumen supaya banyak," katanya.



(T.KR-HRI)