Pelaku wisata Kaliurang dambakan moda transportasi layak

id Kaliurang

Pelaku wisata Kaliurang dambakan moda transportasi layak

Pintu masuk objek wisata Kaliurang Yogyakarta (Foto Antara/Yogya Pradeva/ags.)

Sleman (Antara) - Pelaku wisata di kawasan Kaliurang, Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mendambakan pengoperasian moda transportasi umum layak menuju daerah ini untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.

"Saat ini transportasi umum menuju Kaliurang hanya ada beberapa unit kendaraan minibus. Itu pun kondisinya sebenarnya sudah tidak layak," kata pelaku wisata di Kaliurang Ismu Jayono, Kamis.

Menurut dia, saat ini mulai muncul objek-objek baru yang dirintis masyarakat di kawasan Kaliurang.

"Ini jelas membutuhkan sarana transportasi yang layak untuk mendukung kunjungan wisatawan ke Kaliurang," katanya.

Ia mengatakan, saat ini transportasi yang menuju ke Kaliurang hanya ada colt diesel yang mengangkut dari bawah yakni dari Terminal Condongcatur, Kecamatan Depok menuju ke Kaliurang.

"Setiap hari operasionalnya masih sangat terbatas, hanya sekitar dua kali pergi-pulang (PP)," katanya.

Ismu berharap, transportasi umum menuju Kaliurang segera ada perbaikan.

"Perlu terobosan baru untuk mendatangkan wisatawan ke Kaliurang," katanya.

Ia mengatakan, potensi wisata yang mulai dibangun di antaranya mini zoo di Alas Gandhok, hutan rakyat perbatasan dengan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM).

"Mini zoo mulai pengerjaan fisik. Tahun ini target sudah mulai bisa dibuka untuk wisatawan," katanya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Sleman Ayu Laksmidewi, mengakui transportasi menuju dan dari Kaliurang memang selama ini bermasalah.

"Sudah sering dibahas di lintas sektoral terkait. Namun sampai saat ini memang masih belum ada solusinya," katanya.

Menurut dia, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Hubkominfo) Kabupaten Sleman maupun Provinsi DIY serta PT Anindya sebagai BUMD dari Pemda DIY.

"Ini sebenarnya masalah `urgent`, semoga ada solusi terbaik," katanya.

(V001)
Pewarta :
Editor: Hery Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2024