Bantul (Antara) - Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengakui angkutan umum yang beroperasi di daerah itu sulit berkembang karena minimnya penumpang yang menggunakan jasa transportasi tersebut.
"Angkutan umum di Bantul sulit berkembang karena kotanya kecil dan mobilitas serta kepentingan orang-orang Bantul tidak tinggi," kata Kepala Dishub Bantul Suwito di Bantul, Kamis.
Menurut dia, kondisi itu "diperparah" dengan pertumbuhan kepemilikan kendaraan roda dua dan roda empat.
"Bahkan saat ini warga diberi kemudahan oleh produsen kendaraan untuk memiliki sepeda motor sehingga setiap keluarga pasti memiliki. Ini juga `merusak` angkutan umum," katanya.
Karena sulit berkembang, tidak sedikit angkutan umum di Bantul yang berhenti beroperasi.
Kepala Bidang Angkutan Dishub Bantul Bambang Triyanto menambahkan, dari 14 angkutan perdesaan yang terdaftar di lembaganya hanya tiga kendaraan yang beroperasi.
Sedangkan untuk angkutan perbatasan, dari 90 angkutan yang terdata hanya sekitar 40 armada yang beroperasi, sisanya dikandangkan di koperasi angkutan masing-masing.
"Itu pun tidak beroperasi sehari penuh, rata-rata sejak pagi sampai siang sekitar pukul 11.00 WIB yang kadang-kadang maksimal dua `tangkap` karena umumnya melayani anak sekolah dan pedagang pasar serta sebagian PNS," katanya.
Karena tidak berkembang, tidak jarang pengusaha angkutan masih mengoperasikan kendaraan yang sudah berumur belasan tahun.
"Kalau harus melakukan peremajaan hasilnya tidak dapat menutup biaya," katanya.
(KR-HRI)
Berita Lainnya
DKP Gunungkidul menebar 20.000 ekor benih ikan di perairan umum
Selasa, 23 April 2024 14:12 Wib
Ketua Umum ReJO Pro Gibran ajak masyarakat hormati keputusan MK
Senin, 22 April 2024 23:03 Wib
Pergerakan penumpang angkutan umum masih tinggi
Rabu, 17 April 2024 19:24 Wib
Negara berkembang harusnya didukung untuk pacu energi terbarukan
Rabu, 17 April 2024 7:38 Wib
1,2 juta orang balik gunakan angkutan umum Lebaran 2024
Selasa, 16 April 2024 16:11 Wib
Museum Batik Jakarta dibanjiri wisatawan
Sabtu, 13 April 2024 9:18 Wib
Silaturahmi Presiden Jokowi-Megawati tengah dicarikan waktu tepat
Jumat, 12 April 2024 13:37 Wib
SPKLU andalan pemudik Lebaran 2024 pengguna mobil listrik
Minggu, 7 April 2024 3:31 Wib