Kulon Progo, (Antara Jogja) - Perajin Sentra Pandai Besi Bina Karya Desa Bendungan, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memproduksi berbagai jenis alat pertanian dan pusaka seni.
Ketua Sentra Pandai Besi Bina Karya Sukisman di Kulon Progo, Jumat, mengatakan produk alat pertanian dan pusaka seni yang dihasilkan seperti cangkul, sabit, keris, dan samurai.
"Produk yang kami hasilkan bergaransi selama satu tahun. Harga alat pertanian yang kami jual memang mahal, tapi kami memberikan garansi. Selain itu, kalau ada alat pertanian lunak tidak sesuai pesanan, kami juga servis gratis," kata Sukisman.
Ia mengatakan harga alat pertanian dan pusaka seni, yakni sabit Rp25 ribu, pisau Rp20 ribu, bendo atau bapang Rp35 ribu sampai Rp40 ribu. Kemudian pedang dengan panjang 50 centimeter (cm) Rp50 ribu, kalau lebih dari 50 cm, setiap cm ditambah biaya Rp2.000. Harga samurai berkisar Rp300 ribu hingga di atas Rp1 juta tergantung ukiran dan tingkat kesulitan yang dibuat.
"Kami mengadakan pertemuan setiap bulan untuk membahas harga jual alat yang dijual. Hal ini bertujuan supaya tidak ada persaingan harga. Selain itu, kami juga membahas bagaimana cara pemasaran produk," katanya.
Sukisman mengatakan anggota Sentra Pandai Besi Bina Karya sebanyak 76 orang. Mereka berjualan di seluruh pasar tradisional di Kulon Progo, bahkan sudah ada yang mendirikan pandai besi di Kabupaten Sleman dan Bantul.
"Sasaran dari produk pertanian yang kami buat adalah pasar-pasar tradisional. Setiap pasar tradisional pasti ada pandai besi untuk melayani masyarakat setempat," katanya.
Dia mengatakan kelompoknya membuat alat pertanian dengan alat tradisional dan modern. Alat modern tersebut merupakan bantuan dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag-ESDM). Alat modern tersebut mempermudah perajin membuat alat, sehingga alat yang dihasilkan juga semakin banyak.
"Kami sangat berterima kasih kepada Disperindag-ESDM yang telah memberikan bantuan," katanya.
Kabid Perindustrian Disperindag-ESDM Kulon Progo Dewantoro mengatakan pihaknya memberikan bantuan dan pembinaan kepada pelaku industri kecil dan menengah (IKM) supaya mereka dapat berkembang seiring gempuran berbagai alat modern.
"Kami membina Sentra Pandai Besi Bina Karya supaya usahanya dapat mengerakkan ekonomi mereka," katanya. ***3***
(KR-STR)
Berita Lainnya
Petani korban banjir di Jawa Tengah dibantu Rp177 miliar
Sabtu, 23 Maret 2024 15:30 Wib
Gunungkidul-Instiper Yogyakarta kerja sama sektor pertanian
Jumat, 22 Maret 2024 6:28 Wib
Jateng data lahan pertanian terkena banjir
Kamis, 21 Maret 2024 7:40 Wib
Akibat banjir, ribuan hektare sawah di Jateng gagal panen
Rabu, 20 Maret 2024 7:48 Wib
Dinas Pertanian DIY sebut sudah tidak ditemukan ternak mati akibat antraks
Selasa, 19 Maret 2024 19:38 Wib
Pemkab Sleman lakukan vaksinasi ternak berantas penyebaran penyakit antraks
Selasa, 19 Maret 2024 19:15 Wib
Dinas Pertanian Kulon Progo awasi perkembangan antraks Girimulyo
Selasa, 19 Maret 2024 15:38 Wib
Dinas Pertanian Kulon Progo mengintensifkan surveilans cegah Antraks
Jumat, 15 Maret 2024 15:59 Wib