532 calon pendamping desa di DIY ikuti tes tertulis

id 532 calon pendamping desa di DIY ikuti tes tertulis

532 calon pendamping desa di DIY ikuti tes tertulis

Para calon Tenaga Pendamping Desa mengerjakan tes tertulis di Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM), Sabtu (28/5). (Foto Antara/ Luqman Hakim)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Sebanyak 532 peserta calon pendamping desa di Daerah Istimewa Yogyakarta mengikuti tes tertulis di Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada, Sabtu.

Koordinator Tim Seleksi pendamping desa DIY Djarot Heru Santosa mengatakan dari 532 peserta yang mengikuti seleksi tersebut, hanya 177 orang yang akan dipilih sebagai tenaga pendamping desa untuk Kabupaten Bantul, Gunung Kidul, Sleman, dan Kulon Progo.

"Setelah lolos mereka akan disebar merata di empat kabupaten, sambil kami evaluasi secara berkala," kata Djarot di sela-sela ujian.

Menurut dia animo masyarakat DIY yang mendaftar sebagai tenaga pendamping desa cukup tinggi, terbukti dengan masuknya 2.000 berkas lamaran yang diterima oleh tim seleksi.

Meski demikian, Djarot menyayangkan dari 821 pelamar yang dinyatakan lolos seleksi administrasi, justru ada 35 persen atau 289 orang tidak mengikuti tes tanpa memberi keterangan apapun.

"Kami belum bisa mengatakan mereka gugur atau tidak, tapi yang jelas akan kami laporkan dulu ke pusat," kata dia.

Menurut dia, dari 532 peserta yang mengikuti tes tertulis, ada dua peserta yang merupakan penyandang disabilitas, sehingga tim seleksi menyediakan pendamping untuk membacakan soal.

Djarot mengatakan setelah tes tertulis yang terdiri atas 50 soal tersebut, bagi peserta yang dinyatakan lolos pada 30 Mei, akan mengikuti psikotes yang akan dilaksanakan pada 1 Juni 2016.

Menurut dia, posisi tenaga pendamping desa hasil seleksi tersebut akan terdiri atas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM), Tenaga Pendamping Desa Pemberdayaan dan Pendamping Desa Teknik Infrastruktur (PDP dan PDTI), dan Tenaga Pendamping Lokal Desa (PLD).

"Untuk kualifikasi tenaga pendamping profesional mensyaratkan minimal Diploma III, sedangkan untuk PLD cukup berlatarbelakang lulusan SMA," kata dia.

Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Anwar Sanusi saat meninjau jalannya seleksi mengatakan tes tertulis serupa dilaksanakan secara serentak di 32 perguruan tinggi yang mewakili provinsi masing-masing.

"Dari serangkaian tes yang kami gelar serentak dengan menggandeng perguruan tinggi kami targetkan dapat merekrut 18.000 tenaga pendamping desa untuk tahun ini," kata dia.

Menurut Anwar, kualifikasi utama bagi tenaga pendamping desa paling tidak harus memahami Undang-Undang Desa serta memiliki spirit yang kuat untuk memberikan pendampingan untuk mensukseskan penggunaan dana desa.



(T.L007)