Bantul (Antara Jogja) - Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mengintensifkan pemberantasan hama penyakit pada tanaman pangan yang muncul di daerah ini akibat cuaca tidak menentu dalam beberapa hari terakhir.
Pelaksana tugas (plt) Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul, Heni Purwanto di Bantul, Selasa mengatakan, musim kemarau yang masih turun hujan dalam beberapa hari terakhir ini bisa mempengaruhi pertumbuhan tanaman pertanian, bahkan muncul hama tanaman.
"Hujan yang turun dalam beberapa hari ini bisa berpengaruh terhadap beberapa tanaman di Bantul, upayanya kami melakukan pembasmian hama tanaman itu lebih diintensifkan," katanya.
Selain pembasmian hama penyakit tanaman, kata dia, untuk mengantisipasi kemungkinan mengalami kerusakan atau penurunan produksi panen nantinya pihaknya juga mengintensifkan pemupukan dan petani perlu melakukan pengaturan pengairan.
"Kami berupaya tidak sampai ke gagal panen, tetapi kalau berpengaruh hingga akhirnya produksi panen berkurang kemungkinan itu bisa terjadi, karena iklim dan cuaca sangat mempegaruhi terhadap budi daya pertanian," katanya.
Ia mengatakan, sejumlah tanaman pangan yang sedang ditanam pada musim tanam ini di antaranya padi, bawang merah, cabai dan kedelai serta sebagian petani mulai menanam tembakau di wilayah yang kering.
"Sekarang ini tanamannya yang jelas padi, kemudian bawang merah dan cabai serta kedelai. Tanaman hortikultura itu yang bisa terkena pengaruhnya, terutama tembakau kalau kena hujan jelas ada pengaruhnya," katanya.
Sementara itu, menurut dia, selain mempengaruhi kegiatan pertanian dengan munculnya hama tersebut, hujan yang turun ini bisa menyebabkan perubahan pola tanam terutama bagi petani yang baru merencanakan tanam menjadi tertunda untuk menyesuikan dengan musim.
"Masa tanam itu kan sudah diatur, misalnya sekarang menanam apa, kemudian nanam apa, tapi dengan adanya hujan ini akan berpengaruh. Namun kalau yang sudah terlanjur harus diintensifkan kegiatan terkait dengan pemupukan hingga pemberantasan hamanya," katanya.
(KR-HRI)
Berita Lainnya
Tanaman padi seluas 570 hektare di Kulon Progo diasuransikan
Kamis, 18 April 2024 14:43 Wib
BRIN sebut patogen tular tanah masalah serius tanaman jagung di Indonesia
Rabu, 17 April 2024 15:21 Wib
DLH memasang perangkap monyet ekor panjang tidak serang tanaman petani
Senin, 18 Maret 2024 21:15 Wib
Dapat ganti rugi, tanaman padi petani Jepara, Jateng, akibat banjir
Senin, 18 Maret 2024 18:00 Wib
Petani Demak, Jateng, korban banjir peroleh asuransi
Kamis, 14 Maret 2024 10:04 Wib
Dinas Pertanian Gunungkidul sebut tanaman padi 47.509 hektare mulai panen
Rabu, 6 Maret 2024 11:43 Wib
Elektrifikasi pertanian di Bantul fokus pada budidaya tanaman hortikultura
Senin, 26 Februari 2024 10:43 Wib
Kementan bantu benih-pupuk untuk tanaman padi di Kudus, Jateng, terdampak banjir
Kamis, 22 Februari 2024 21:16 Wib