Bantul kampanyekan konsumsi bahan pangan lokal

id pangan lokal

Bantul kampanyekan konsumsi bahan pangan lokal

Ubi salah satu bahan pangan lokal (antaranews.com)

Bantul (Antara) - Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar lomba penyajian hidangan pangan lokal antar-tim penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga guna mengkampanyekan komsumsi bahan pangan lokal.

"Masyarakat kita masih banyak yang mengonsumsi pangan berbahan gandum, makanya dengan kegiatan ini untuk mengurangi konsumsi gandum dan mengkampanyekan pangan lokal," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BKPPP) Bantul Pulung Haryadi disela lomba itu di Bantul, Selasa.

Menurut dia, berbagai kue dan jajanan olahan di sekitar masyarakat mayoritas berbahan baku gandum, misalnya mi, namun masih banyak dari warga yang belum menyadari bahwa bahan baku itu barang impor.

Ia mengatakan padahal banyak bahan baku kue dan makanan olahan yang dihasilkan dari bahan baku petani lokal, misalnya tepung dari ubi kayu, ubi jalar, namun diakui kurang diminati.

Oleh sebab itu, kata dia, melalui kegiatan ini masyarakat bisa mengenal berbagai jenis makanan dari bahan pangan lokal yang disajikan dengan menarik dari para masing-masing peserta yang merupakan ibu-ibu rumah tangga.

"Lomba ini tidak sekadar untuk mencari pemenang, tapi lebih dari itu. Untuk makanan yang disajikan lengkap, ada menu hidangan sore, siang dan malam," katanya.

Ia berharap dengan kegiatan ini, selain untuk mengkampanyekan komsumsi pangan lokal juga muncul banyak pilihan menu makanan dan minuman berbahan baku lokal yang menarik selera serta layak jual.

Apalagi, kata dia, bahan baku pangan lokal seperti tepung mokaf atau tepung dari ubi kayu ini mudah didapat dari sentra mi lethek dan mides di wilayah Srandakan dan Pundong Bantul.

Peserta lomba dari 17 kecamatan ini menyajikan menu hidangan andalannya masing-masing, misalnya dari PKK Kecamatan Sewon menyajikan menu omlet jagung untuk sarapan, santap siang dengan nasi tiwul, sate tempe dan gurami.

"Semuanya menggunakan bahan pangan lokal," kata Sekretaris Tim Penggerak PKK Sewon Siti Zulaikha.

Menurut dia, anggota tim Penggerak PKK selama ini memang sudah dibekali berbagai pelatihan tata boga termasuk mengolah bahan pangan lokal, bahkan sudah banyak yang sukses sebagai pengusaha katering dan kue.

(KR-HRI)