Pelatih Rusia mengaku bisa menebak taktik Inggris

id Pelatih Rusia mengaku bisa menebak taktik Inggris

Pelatih Rusia mengaku bisa menebak taktik Inggris

Pelatih Tim Nasional Rusia Leonid Slutski pada laga Piala Eropa 2016 melawan Inggris yang berakhir imbang 1-1 di Marseille, Prancis, Minggu. (UEFA)

Kami bermain melawan tim dengan formasi 4-3-3 atau sistem berlian (4-4-2), sehingga kami sudah menyiapkan dua taktik alternatif yang berbeda. Kami sudah siap untuk bermain melawan kedua taktik itu
Jakarta (Antara Jogja) - Pelatih Rusia, Leonid Slutski, mengatakan sudah menebak taktik yang diterapkan Tim Nasional Inggris sehingga negaranya mampu memberikan perlawanan dengan memaksakan hasil seri 1-1 pada laga Piala Eropa Grup B di Marseille, Prancis, Minggu waktu Indonesia.

Rusia membuyarkan keunggulan Inggris setelah pemain bertahannya yang bermain untuk klub CSKA Moskow, Vasili Berezutski, menjebol gawang Joe Hart lewat sundulan pada menit terakhir pertandingan yang berakhir 1-1 itu.

"Kami bermain melawan tim dengan formasi 4-3-3 atau sistem berlian (4-4-2), sehingga kami sudah menyiapkan dua taktik alternatif yang berbeda. Kami sudah siap untuk bermain melawan kedua taktik itu," jelas Leonid Slutski usai pertandingan seperti dilansir UEFA, Minggu.

Lebih lanjut, Slutski mengatakan pemainnya diarahkan untuk menjaga pergerakan penyerang-penyerang Inggris yang terkenal gesit.

"Kami fokus pada gerakan mereka. Adapun intensitas mereka, kami mencoba untuk mengalahkan mereka. Ada yang mengatakan bahwa Inggris adalah salah satu tim tercepat di bumi, jadi saya tidak tahu apakah rencana kami berhasil," lanjut Slutski.

Selain itu, Slutsky yang juga menjabat sebagai pelatih CSKA Moscow mengakui bahwa Inggris sangat mendominasi permainan malam tadi.

"Para pemain saya terjebak sampai akhir dan mereka menyelamatkan satu poin, hal sulit yang bisa dilakukan. Inggris mendominasi pertandingan, tapi kami masih bisa menahan penyerang mereka yang berbahaya," kata dia.

Rusia akan menghadapi Slowakia pada 15 Juni 2016 dan bertemu Wales pada 21 Juni 2016.

Penerjemah: Alviansyah Pasaribu