Harga beras di Bantul naik

id beras

Harga beras di Bantul naik

Ilustrasi pedagang beras. (Foto ANTARA/Andreas Fitri Atmoko)

Bantul, (Antara Jogja) - Harga beras di tingkat pedagang pasar tradisional Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada awal Ramadhan naik rata-rata sebesar Rp300-Rp500 per kilogram dibanding sebelum Ramadhan.

"Harga yang naik itu beras delanggu dari sebelum puasa Rp11.000 per kilogram, namun sekarang menjadi Rp11.300 sampai Rp11.500 per kilogram," kata pedagang kebutuhan pokok di Pasar Bantengan Bantul, Siti Aisyiah di Bantul, Selasa.

Ia mengaku tidak mengetahui penyebab kenaikan harga beras tersebut, namun kenaikan harga komoditas utama ini sudah wajar terjadi ketika memasuki bulan puasa karena permintaan naik.

Meski begitu, kata pedagang yang membuka kios di tepi jalan kawasan pasar Bantengan ini mengaku setelah beras mengalami kenaikan sejak awal puasa, sampai sekarang harganya belum turun namun masih stabil pada kisaran tersebut.

"Beras yang lain harganya bermacam-macam, namun kalau beras dari daerah Kulon Progo harganya relatif stabil," katanya.

Sementara itu, menurut dia, untuk harga gula pasir selama satu hingga dua pekan terakhir juga stabil setelah mengalami kenaikan awal puasa ini, atau dari sebelumnya Rp14.600 per kilogram namun saat ini berkisar pada Rp15.000 per kilogram.

"Sedangkan harga telur ayam justru turun dari sebelumnya Rp22.000 per kilogram menjadi Rp19.000 per kilogram. Saya tidak tahu kok bisa turun, mungkin karena setelah harganya naik kemarin pembelinya menjadi berkurang, sehingga jadi turun," katanya.

Kepala Bidang Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Bantul, Sahadi Suparjo mengatakan, hasil pemantauan petugas di beberapa pasar tradisional harga kebutuhan pokok ada yang naik namun ada beberapa komoditas yang stabil setelah sempat naik awal puasa.

"Harga kebutuhan pokok sampai sejauh ini masih stabil, stabil dalam artian tidak berubah sejak harganya naik dibanding bulan kemarin. Kenaikan harga dari bulan lalu sekitar lima persen, setelah itu tidak naik lagi, bahkan ada yang mengalami penurunan," katanya.

Sahadi mengatakan jika ada kenaikan harga kebutuhan pokok yang mungkin terjadi menjelang Lebaran nanti bisa dipengaruhi beberapa hal, misalnya karena produksi kurang, kebutuhan permintaan di luar prediksi atau distribusi yang kurang lancar.***3***

(KR-HRI)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024