Dishub Bantul siapkan bus cadangan angkutan Lebaran

id bus

Dishub Bantul siapkan bus cadangan angkutan Lebaran

Dinas Perhubungan, logo (ist)

Bantul (Antara) - Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan menyiapkan tiga bus cadangan untuk mengangkut penumpang atau pemudik yang telantar selama arus mudik dan balik Lebaran 2016.

"Tiga bus dari Dishub akan kami siapkan untuk mengangkut penumpang yang telantar karena tidak kebagian angkutan. Tetapi operasionalnya menunggu angkutan umum tidak beroperasi," kata kepala Dishub Bantul Suwito di Bantul, Senin.

Menurut dia, tiga bus cadangan masing-masing berkapasitas 26 tempat duduk tersebut akan disiagakan di posko Induk Dinas Perhubungan yang akan didirikan selama arus mudik dan balik Lebaran 2016 dan bisa dioperasionalkan sesuai kebutuhan.

Ia mengatakan sudah berkoordinasi dengan organisasi angkutan darat (organda) terkait bus cadangan tersebut, dan pada prinsipnya pengusaha angkutan di Bantul tidak mempermasalahkan asalkan tidak mengganggu operasional angkutan umum.

Suwito mengatakan bus cadangan milik Dishub Bantul itu akan melayani warga Bantul dan mengantarkan dalam wilayah Bantul saja, meski begitu pelayanan transportasi tersebut gratis, karena pihaknya ingin membantu warga yang membutuhkan angkutan.

"Bus cadangan untuk angkutan mudik dan balik Lebaran sebenarnya sudah disiapkan tiap tahun, hanya saja jarang dioperasikan. Memang dulu pernah digunakan sekali untuk mengantar pedagang," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Angkutan Dishub Bantul, Bambang Triyanto mengatakan jumlah angkutan umum organda yang siap untuk mengangkut pemudik atau warga yang pulang kampung halaman pada Lebaran 2016 berjumlah 200 armada.

Ia mengatakan angkutan itu terdiri atas angkutan kota dalam provinsi (AKDP) berjumlah 105 armada, angkutan perbatasan 88 armada, dan angkutan perdesaan berjumlah 17 armada. Semua angkutan itu beroperasional di seluruh wilayah Bantul sesuai dengan jalur trayeknya.

"Rata-rata titik simpulnya di Terminal Giwangan Yogyakarta. Setelah beroperasi, ada yang ke Parangtritis, Imogiri, dan Dlingo. Kalau ke barat, ke Srandakan, sedangkan ke timur menuju Piyungan," katanya.

(KR-HRI)