BPBD Bantul minta relawan bencana tingkatkan kesiapsiagaan

id BPBD

BPBD Bantul minta relawan bencana tingkatkan kesiapsiagaan

BPBD Bantul (istimewa)

Bantul (Antara) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta relawan bencana tiap desa meningkatkan kesiapsiagaan menyusul banjir akibat hujan lebat pada Sabtu-Minggu (18-19/6).

"Kami menindaklanjuti peringatan dini Badan Meteorologi Klimatologi dan Klimatologi (BMKG) dengan imbauan dan menyampaikan ke teman-teman relawan di tiap desa untuk selalu meningkatkan kesiapsiagaan," kata Kasi Kedaruratan dan Logisitik BPBD Bantul, Anton Vektori di Bantul, Senin.

Menurut dia, hujan lebat lalu setidaknya berdampak pada banjir luapan sungai di 16 titik, tanah longsor lima titik, erosi sungai tiga titik, angin ribut yang mengakibatkan pohon tumbang lima titik serta talud sungai Winongo ambrol di lima titik.

Ia mengatakan, menurut informasi yang diterima dari BMKG Yogyakarta, pada 17 Juni hingga beberapa hari ke depan wilayah Bantul dan sekitarnya masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas di atas rata-rata, sehingga baik warga maupun relawan perlu tingkatkan kesiapsiagaan.

"Ada imbauan peringatan dini dari BMKG, bahwa saat ini masih musim kemarau basah, karena potensi hujan masih di atas rata-rata. Untuk fenomena apa saya tidak bisa jelaskan, namun info dari BMKG karena ada peningkataan suhu permukaan air laut," katanya.

Selain meningkatkan kesiapsiagaan, kata dia, relawan bencana atau FPRB ketika terjadi bencana, bisa mengajak masyarakat setempat untuk melakukan pengurangan risiko bencana secara mandiri tanpa harus menunggu tim relawan dari BPBD kabupaten.

"Dalam penanganan bencana tidak harus BPBD yang mengkaver sepenuhnya, namun butuh peran serta masyarakat juga, tidak harus sedikit-sedikit laporan, masyarakat harus berlatih. Dan bagi relawan kami harap tidak hanya lapor, tetapi antisipasi terlebih dulu," katanya.

Ia juga mengatakan, seperti kejadian banjir akibat hujan pada Sabtu sore hingga Minggu pagi itu diakui para relawan bencana di masyarakat sudah memiliki respon dengan baik, dan itu terlihat saat tim BPBD berkeliling sebagian sudah terkondisikan.

"Kemungkinan juga karena saat itu sedang puasa, sehingga tidak sedikit warga pada Minggu (19/6) pagi sudah bangun, sehingga mereka bergotong royong secara mandiri," katanya.

(KR-HRI)