Layanan YES 118 berubah menjadi PSC 119

id menkes

Layanan YES 118 berubah menjadi PSC 119

Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek saat melakukan peninjauan di Posko PSC 119 Yogyakarta. (Foto Antara/ Victorianus Sat Pranyoto)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Layanan kegawatdaruratan "Yogyakarta Emergency Services" 118 akan berubah menjadi "Public Safety Center" 119 mulai awal Juli sehingga akan terintegrasi secara nasional dalam sistem penanggulangan gawat darurat terpadu.

"Layanan yang selama ini dilakukan melalui `Yogyakarta Emergency Services` sudah bagus, dan akan ditingkatkan supaya terintegrasi secara nasional melalui `Public Safety Center`," kata Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek saat melakukan peninjauan di Posko PSC 119 Yogyakarta, Rabu.

Yogyakarta merupakan satu dari 27 daerah di Indonesia yang akan menyelenggarakan layanan PSC 119 pada tahap awal selain Aceh, Medan, Palembang, Bandung, DKI Jakarta, Solo, Tuban, Wonosobo, Tulung Agung, Boyolali, serta beberapa daerah lain.

Layanan PSC 119 tidak hanya akan difokuskan pada kegawatdaruratan medik, tetapi juga mengarah pada kejadian kegawatdaruratan akibat bencana atau kebakaran.

Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Lana Unwamah mengatakan bahwa layanan PSC 119 tidak akan berbeda jauh dengan layanan YES 118. Layanan tersebut dapat diakses dengan menghubungi nomor telepon 119.

"Tidak perlu lagi menggunakan kode area. Bisa langsung ditelepon melalui telepon selular maupun telepon rumah. Tidak ada biaya yang dikenakan," katanya.

Beberapa kebijakan lokal yang selama ini menyertai program YES 118 akan tetap dipertahankan, di antaranya kerja sama dengan 10 rumah sakit dan PMI serta pembiayaan untuk perawatan kesehatan 1 x 24 jam pertama oleh pemerintah daerah.

Cakupan wilayah layanan PSC 119 adalah Kota Yogyakarta tanpa membedakan asal penduduk atau warga negara. "Asalkan tempat kejadian perkaranya ada di Kota Yogyakarta, maka akan dilayani," katanya.

Seperti layanan YES 118, layanan PSC 119 didukung oleh empat dokter, delapan perawat dan empat pengemudi yang bertugas secara bergantian.

Ia juga mengingatkan agar nomor telepon tersebut tidak digunakan untuk iseng seperti yang terjadi saat layanan YES 118 baru saja beroperasi.

"Jika tiga kali melakukan telepon iseng, nomor tersebut akan diblokir karena sudah mengganggu kepentingan yang lebih besar," katanya.***4***

(E013)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024