Dikdas Bantul: pendaftaran siswa baru tanpa biaya

id bantul

Dikdas Bantul: pendaftaran siswa baru tanpa biaya

Kabupaten Bantul (Foto Istimewa)

Bantul (Antara Jogja) - Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memastikan bahwa pendaftaran siswa baru pada penerimaan peserta didik baru jenjang sekolah menengah pertama ajaran 2016/2017 tidak dipungut biaya atau gratis.

"Dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMP ini mohon sekolah-sekolah memperhatikan, tidak perlu menjual stopmap dengan alasan apa pun karena pendaftaran gratis," kata Kepala Dinas Pendidikan Dasar Bantul Totok Sudarto di Bantul, Kamis.

Menurut dia, pelaksanaan PPDB SMP di Bantul yang berjumlah 88 sekolah diselenggarakan dengan dua sistem, yaitu sistem real time online (RTO) bagi 47 SMP negeri dan 15 SMP swasta, sementara sisanya sebanyak 26 SMP swasta melakukan PPDB secara reguler.

Ia mengatakan PPDB tingkat SMP secara online pengajuan pendaftarannya dimulai pada 22 Juni sampai 29 Juni 2016 dengan pengumuman pada 30 Juni melalui website, sedangkan PPDB reguler dijadwalkan pada 27 Juni sampai 1 Juli yang diumumkan pada 2 Juli 2016.

"Daftar ulang siswa yang diterima dijadwalkan dua hari sesudah pengumuman. Ketika verifikasi sampai daftar ulang tidak pakai biaya apa pun karena sudah dibiayai pemerintah, ini harus diperhatikan," katanya.

Totok mengatakan pendaftaran siswa baru secara gratis itu berlaku bagi seluruh negeri maupun swasta, dan bagi sekolah yang kedapatan memungut biaya saat pendaftaran maka akan diberikan sanksi administratif maupun teguran supaya tidak mengulangi.

"Pendaftaran gratis ini juga berlaku bagi sekolah dasar (SD), kalaupun ada sumbangan siswa itu harus dikomunikasikan terlebih dulu dengan yang bersangkutan," katanya.

Sementara itu, terkait dengan kebijakan seragam siswa baru, Totok mengatakan diserahkan sepenuhnya kepada wali siswa yang bersangkutan sehingga sekolah tidak boleh melakukan pengadaan yang kemudian membebankan biaya ke siswa baru.

"Kami tidak menyuruh juga tidak melarang, tetapi yang jelas seragam sepenuhnya diserahkan kepada orang tua agar mencari sendiri-sendiri. Namun, bagi anak dari keluarga miskin sekolah mengusahakan," katanya.
KR-HRI
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024