Ahok masih tunggu hasil rekapitulasi sejuta KTP

id ahok sejuta KTP

Ahok masih tunggu hasil rekapitulasi sejuta KTP

Pengunjung mengisi formulir dukungan kepada Basuki Tjahaja Purnama melalui booth Teman Ahok di pusat perbelanjaan Kuningan City, Jakarta. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/aww/16)

Jakarta (Antara) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama masih menunggu hasil rekapitulasi sejuta KTP dukungan yang dilakukan relawan "Teman Ahok" untuk maju ke pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017 .

"Mereka mungkin mau selesaikan rekap dulu, karena banyak orang nggak percayakan. Mereka bilang gini, kita mau rekap dulu sampai masukin satu juta sampai ke RT," kata Gubernur DKI yang akrap dipanggil Ahok di Jakarta, Senin.

Selanjutnya Teman Ahok akan mengundang beberapa orang yang sangsi terkumpulnya satu juta Kartu Tanda Penduduk (KTP) pendukung, termasuk akan mengundang wartawan, katanya.   
"Silahkan kamu pilih nomor satu sampai sejuta, mau pilih yang mana, sudah pilih ya langsung verifikasi saja dan tanya orang  yang bersangkutan," kata Ahok.

Namun Ahok masih belum menentukan akan maju sebagai calon gubernur (cagub) dari jalur independen atau partai politik (parpol).

"Kita tunggu mereka dulu. Kita sepakat dan mereka minta waktu sampai satu juta. Dan akan melakukan pertemuan dengan teman Ahok, setelah rekap beres saya mau pulang dulu ke Belitung, kata Ahok.

Juru Bicara "Teman Ahok" Amalia Ayuningtyas mengatakan isu miring mengenai santer komunitas pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama yaitu Teman Ahok yang terdengar akhir-akhir ini adalah bagian dari politisasi.

Menurut Amalia, isu tersebut di antaranya seperti yang diembuskan oleh mantan penanggung jawab salah satu Posko Teman Ahok, Richard Sukarno, yang menyebut Teman Ahok melakukan sejumlah kecurangan dalam proses pengumpulan KTP.

Amalia mengatakan Richard dan teman-temannya adalah barisan sakit hati yang sudah dikeluarkan dari struktur kepengurusan Teman Ahok karena diketahui melakukan tindak kecurangan.

"Kecurangan yang dilakukan Richard  dan teman - teman. mulai dari pemalsuan tanda tangan, mengarang nomor handphone, dan lainnya. Itu mereka lakukan karena kami memberikan dana operasional ketika pengumpulan KTP sesuai dengan target," kata Amalia.***2***(S035)
Pewarta :
Editor: Agus Priyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024