Kulon Progo (Antara Jogja) - PT Kereta Api Indonesia Daop VI Daerah Istimewa Yogyakarta menambah 92 petugas penjaga palang pintu kereta api sepanjang Yogyakarta-Wates untuk mengantisipasi korban yang tertabrak kereta.
"Petugas penjaga palang pintu kereta api, kami berikan kesempatan kepada masyarakat sekitar yang bertugas 24 jam," kata Humas PT KAI Daop VI Eko Budiyanto di Kulon Progo, Selasa.
Ia mengatakan jumlah palang pintu perlintasan kereta api di wilayah Daop VI sebanyak 502 titik, di DIY ada 240 titik, sebanyak 130-an titik tidak ada petugas yang menjaga palang pintu.
"Kami berharap masyarakat berhati-hati ketika melintasi perlintasan kereta api sebidang," kata Eko.
Ia mengatakan penjaga palang pintu bertugas mengamankan perlintasan kereta supaya tidak ada gangguan. Hal ini dikarenakan kereta api merupakan moda transporasi khusus yang tidak bisa direm mendadak mulai dari titik nol kecamatannya stabil, kemudian dengan kecamatan 60 baru bisa berhenti.
"Kami imbau masyarakat waspada sebelum melintasi perlintasan kereta api tanpa palang pintu, khususnya yang tidak ada petugasnya," kata dia.
Menurut Eko, tidak semua palang pintu kereta api dijaga petugas. Hal ini dikarenakan keterbatasan jumlah pegawai di Daop VI yang jumlahnya sebanyak 1.250 orang. Sedangkan jumlah penjaga setiap paling pintu sebanyak empat orang. Jadi tidak mungkin, semua palang pintu kereta dijaga petugas.
Terkait bantuan pengamanan dari Brimob Polda DIY, Eko mengatakan tugas mereka adalah pengamanan aset, pengamanan dari lemparan batu dan pengawasan perlintasan kereta api.
"Jadi, di luar itu bukan tugas mereka. Untuk itu, kami berharap pemerintah kabupaten membantu dalam meningkatkan keamanan di sepanjang perlintasan kereta api," kata dia.
(KR-STR)
Daop VI tambah 92 petugas palang pintu
Perlintasan Kereta Tanpa Penjagaan Sejumlah warga dengan membawa gerobag menyebrangi perlintasan tidak resmi kereta api yang tanpa penjagaan dan palang pintu di Sentolo, Kulon Progo, Yogyakarta, Kamis (19/12). Minimnya petugas jaga dan palang pintu j
