UII raih pengakuan internasional tiga bintang

id uii

UII raih pengakuan internasional tiga bintang

Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta (Foto Istimewa)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta meraih pengakuan internasional tiga bintang berdasarkan penilaian OS Stars oleh lembaga pemeringkatan Qucquarelli Symonds (QS) yang berbasis di London, Inggris.
     "UII menjadi perguruan tinggi swasta dengan nilai QS Stars terbaik di Indonesia berdasarkan penilaian keseluruhan hingga Juni 2016," kata Wakil Rektor II UII Nur Feriyanto di Yogyakarta, Senin.
     Menurut dia, pengakuan internasional tiga bintang yang diterima UII menempatkannya sejajar dengan perguruan tinggi di negara lain seperti Murdoch University, Australia, dan London South Bank University, Inggris.
     Penilaian itu merupakan penilaian kedua yang dilakukan oleh UII setelah pada tahun 2011 berhasil memperoleh dua bintang dari penilaian pertama QS Stars.
     "Raihan yang berhasil dicapai tidak kemudian membuat UII berpuas diri, namun terus berupaya agar capaian yang diraih akan kembali meningkat, bahkan pada posisi nilai tertinggi," katanya.
     Ketua Tim QS Stars UII Hari Purnomo mengatakan QS Stars merupakan sistem penilaian perguruan tinggi diukur berdasarkan delapan kategori yakni "research", "teaching", "employability", "internationalization", "facilities", "social responsibility", "inclusiveness"", dan "engineering-civil & structural".
     "Pada penilaian Juni 2016, UII berhasil meraih nilai lima bintang pada empat kategori dalam QS Stars yakni 'employability', 'facilities', 'inclusiveness', dan 'social responsibility', sedangkan pada kategori 'teaching' meraih empat bintang," katanya.
     Menurut dia, tantangan bagi UII ke depan adalah upaya untuk meningkatkan hasil penilaian QS Stars agar menjadi perguruan tinggi empat bintang dunia.
     Upaya itu ditempuh dengan memfokuskan agenda program pengembangan pada peningkatan kualitas penelitian dan aktivitas internasionalisasi UII.
     "Saat ini nilai UII dalam QS Stars kategori 'research' dan 'internationalization' berada masing-masing pada satu dan dua bintang," kata Hari yang juga Kepala Badan Perencana UII.
     Ia mengatakan ketersediaan dana "research" di UII cukup besar tetapi keterserapannya baru mencapai 57 persen.
     "Angka itu dapat diartikan bahwa minat untuk melakukan 'research' di UII masih tergolong rendah dan perlu ditingkatkan," katanya.
     Sementara itu, Wakil Rektor III UII Abdul Jamil mengatakan target lompatan "research" pada mahasiswa diharapkan dapat mencapai angka 100 persen. Pada 2016 ada dana Rp11,5 miliar yang disiapkan UII untuk bidang kemahasiswaan.
     Dari jumlah itu, sebanyak Rp 2,5 miliar digunakan untuk pengembangan infrastruktur, sedangkan dari Rp9 miliar sebanyak 30 persen untuk pengembangan dalam negeri dan 70 persen untuk "research" dan lomba yang diikuti mahasiswa di ajang internasional.
     "Upaya lain yang dilakukan UII adalah dengan membuat skema penelitian," katanya.

(B015)
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024