Bupati : ditemukan bahan berbahaya pada makanan tradisional

id Bupati : ditemukan bahan berbahaya pada makanan tradisional

Bupati : ditemukan bahan berbahaya pada makanan tradisional

ilustrasi- Petuga BBPOM DIY menunjukan kue basah yang mengadung zat berbahaya (Foto ANTARA/Mamiek)

Sleman, (Antara Jogja) - Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Purnomo bersama kepala instansi terkait beserta Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan blusukan melakukan pengawasan peredaran barang dan jasa terpadu di Pasar Cebongan Mlati dan Pasar Kebon Agung Minggir Sleman, Rabu.

Sri Purnomo mengatakan dari hasil pengawasan dan tes yang dilakukan BBPOM pada sampel 17 jenis makanan di Pasar Cebongan ditemukan satu jenis makanan yang mengandung Boraks.

Sedangkan tes yang dilakukan dari 15 sampel makanan di Pasar Kebon Agung ditemukan tiga jenis makanan mengandung zat kimia Rhodamin B, yang mana Rhodamin B diketahui merupakan bahan pewarna sintetis.

"Di Pasar Cebongan kami menemukan mie `Jowo` atau mie kuning yang mengandung Boraks dan di Pasar Kebon Agung kami mendapati tiga makanan tradisional yaitu lanting, rengginang, dan kerupuk pasir mengandung Rhodamin B," katanya.

Atas temuan tersebut, Sri Purnomo memerintahkan kepada lurah pasar untuk mengeksekusi agar dimusnahkan makanan yang mengandung zat berbahaya tersebut dan jangan sampai dijual pada masyarakat.

Kepala BBPOM DIY I Gusti Ayu Adi Arya Patni Apt mengatakan menjelang hari raya pihaknya bersama dinas terkait selalu mengadakan intensifikasi pengawasan pangan.

"Berdasarkan hasil pengetesan yang dilakukan, zat kimia berbahaya yang paling banyak ditemukan secara umum adalah Rhodamin B," katanya.

Ia mengatakan, makanan yang banyak mengandung zat pewarna sintetis ini kebanyakan dari luar daerah sehingga perlu adanya koordinasi lintas sektor untuk mengantisipasinya.

"Rhodamin B merupakan zat kimia berbahaya yang dampaknya baru terasa 10 hingga 15 tahun kemudian," katanya.

Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sleman Iswoyo Hadiwarno mengatakan bahwa pemantauan barang dan jasa dilaksanakan pada 30 Mei hingga 29 Juni 2016 di 22 lokasi pasar.

"Dari pantauan di pasar kami temukan boraks pada mie basah dan Rhodamin B pada berbagai macam makanan tradisional," katanya.



(U.V001)
Pewarta :
Editor: Luqman Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2024