Empat pedagang daging gelonggongan di Yogyakarta ditertibkan

id Empat pedagang daging gelonggongan di Yogyakarta ditertibkan

Empat pedagang daging gelonggongan di Yogyakarta ditertibkan

Daging sapi yang dijual di pasaran (Foto antaranews.com) (antaranews.com)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Sebanyak empat pedagang daging sapi di empat pasar tradisional di Kota Yogyakarta yang terbukti menjual daging gelonggongan ditertibkan dalam operasi gabungan selama satu pekan terakhir.

"Semuanya terbukti menjual daging gelonggongan dan akan segera disidangkan pekan ini," kata Kepala Seksi Pengawasan Mutu Komoditas dan Kesehatan Hewan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta Endang Finiarti di Yogyakarta, Rabu.

Keempat pedagang yang terbukti menjual daging gelonggongan tersebut masing-masing berada di Pasar Kranggan, Pasar Sentul, Pasar Legi dan Pasar Kotagede.

Menurut Endang, keempat pedagang yang terbukti melanggar Peraturan Daerah Nomor 21 Tahun 2009 tentang Pemotongan Hewan dan Penanganan Daging tersebut merupakan pedagang lama yang telah berkali-kali melakukan pelanggaran serupa.

"Ada satu pedagang yang merupakan pedagang baru, yaitu di Pasar Legi. Ia menjual daging gelonggongan karena tidak mengetahui kualitas daging yang baik," katanya.

Jumlah daging gelonggongan yang ditemukan dalam kegiatan operasi gabungan dengan Dinas Ketertiban dan kepolisian tersebut bervariasi antara tiga hingga empat kilogram, namun ada juga pedagang yang menjual daging gelonggongan hingga 20 kilogram yaitu di Pasar Sentul.

"Seluruh daging gelonggongan tersebut kemudian disita dan disimpan sebagai barang bukti saat persidangan," kata Endang.

Dalam operasi penertiban daging gelonggongan, petugas Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta memanfaatkan kertas saring untuk mengetahui kadar air dalam daging.

"Kami mengambil sampel daging dan kemudian meletakkannya di kertas saring. Daging gelonggongan akan mengeluarkan banyak air sehingga kertas saring menjadi basah. Namun, daging berkualitas baik tidak akan mengeluarkan banyak air," katanya.

Endang menyebut, biasanya pedagang yang tertangkap memang hanya menjual daging gelonggongan dan tidak menjual daging dengan kualitas baik.

"Daging diambil dari Bantul namun sebenarnya berasal dari Boyolali," katanya.

Meskipun sudah menertibkan cukup banyak pedagang daging gelonggongan saat bulan puasa, namun Endang memastikan akan terus melakukan pemantauan penjualan daging secara rutin di seluruh pasar tradisional termasuk depot penjualan daging.


(U.E013)
Pewarta :
Editor: Luqman Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2024