Semarang (Antara Jogja) - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)
Semarang mengamankan 19 vial vaksin BCG (bacillus calmette guerin) yang
terindikasi palsu dari tiga fasilitas kesehatan di kota setempat.
"19 vial vaksin BCG yang diamankan dari tiga fasilitas kesehatan di
Semarang itu diduga palsu karena pengadaannya tidak melalui jalur
resmi," kata Kepala BPOM Semarang Endang Pudjiatmi di Semarang, Rabu.
Ia mengungkapkan bahwa sejak tiga hari lalu, BPOM Semarang bersama
Dinas Kesehatan Jawa Tengah telah melakukan penelusuran vaksin palsu di
41 fasilitas kesehatan yang berada di sejumlah daerah seperti Kota
Semarang, Salatiga, Kabupaten Pekalongan, Rembang, dan Sragen.
"Contoh dari 19 vaksin yang terindikasi palsu itu kami kirim ke
laboratorium di Jakarta guna memastikan palsu atau tidak," ujarnya.
Menanggapi temuan vaksin terindikasi palsu tersebut, Kepala Dinas
Kesehatan Jawa Tengah Prabowo Yulianto mengharuskan seluruh fasilitas
kesehatan berupa rumah sakit, puskesmas, dokter praktik, klinik, rumah
bersalin, bidan praktik, dan apotek yang tersebar di seluruh Jateng
untuk melakukan pengadaan vaksin melalui jalur resmi.
"Kami juga meminta pada seluruh organisasi profesi kesehatan dan
farmasi untuk mengecek proses distribusi vaksin ke fasilitas
kesehatannya masing-masing," katanya.
Ia menjamin keaslian dan keamanan tiap vaksin yang pengadaan dan
distribusinya ke berbagai fasilitas kesehatan melalui jalur resmi.
Menurut dia, peredaran vaksin palsu bisa dicegah dengan pengadaan
melalui jalur distribusi resmi serta dilengkapi dokumen resmi secara
lengkap.
"Pengadaan vaksin dilakukan melalui satu pintu di Kementerian
Kesehatan yang kemudian didistribusikan melalui Dinkes tingkat provinsi
dan kabupaten/kota serta didistribusikan ke puskesmas puskesmas dan
jaringannya, rumah sakit pemerintah, dan rumah sakit swasta yang
mengajukan permintaan," ujarnya.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia Jateng Joko Widyarto menyarankan
pengelola berbagai fasilitas kesehatan agar menggunakan sistem
"e-katalog" dalam pengadaan perbekalan kesehatan.
"Jika melakukan pengadaan perbekalan kesehatan tanpa melalui sistem
yang legal seperti e-katalog maka perlu diragukan," katanya.
Seperti diwartakan, praktik pemalsuan vaksin yang dijual ke
sejumlah rumah sakit dibongkar polisi saat menggerebek para pelaku di
pabrik mereka di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (21/6).
Pabrik pembuatan vaksin palsu ini membuat vaksin campak, polio, hepatitis B, tetanus, dan BCG.
Di lokasi pabrik ditemukan tempat yang tidak steril dan penuh dengan obat berbahaya lainnya.
Polisi juga menemukan alat pembuat vaksin, mulai dari botol ampul,
bahan-bahan berupa larutan yang dibuat tersangka dan labelnya.
Berita Lainnya
Liga 1: PSIS Semarang mampu tembus Championship Series
Rabu, 24 April 2024 4:32 Wib
Liga 1: Rans ditekuk, PSIS Semarang berharap lolos Championship Series
Senin, 22 April 2024 21:21 Wib
Liga 1: PSIS Semarang latihan lagi di Stadion Citarum
Kamis, 18 April 2024 22:02 Wib
Liga 1: Rans Nusantara FC seri kontra Barito Putera
Kamis, 18 April 2024 4:04 Wib
Liga 1: PSM Makassar bekuk PSIS Semarang
Rabu, 17 April 2024 6:02 Wib
Normal dua arah, arus lalin di GT Kalikangkung Semarang, Jateng
Selasa, 16 April 2024 7:59 Wib
78.848 kendaraan arus bakik melintas GT Kalikangkung, Jateng
Senin, 15 April 2024 13:48 Wib
Puncak arus balik di GT Kalikangkung, Jateng, terjadi pada Minggu
Minggu, 14 April 2024 21:39 Wib