Kulon Progo kirim tiga bus jemput pemudik

id bus

Kulon Progo kirim tiga bus jemput pemudik

Ilustrasi bus antarkota antarprovinsi (foto pahalakencana.com)

Kulon Progo (Antara) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengirim tiga bus ke Jakarta untuk menjemput pemudik yang berasal dari wilayah itu yang akan merayakan Idul Fitri 2016 bersama keluarga.

Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo di Kulon Progo, Kamis mengatakan rencananya pemudik akan disambut di Alun-alun Wates dengan tujuan membantu mereka supaya tidak menggunakan kendaraan-kendaraan pribadi, seperti sepeda motor.

"Tiga bus tersebut kira-kira dapat memuat 150 pemudik. Bus juga sudah dikirim ke Jakarta, dan akan tiba di Kulon Progo tiga hari ke depan," kata Hasto.

Ia mengatakan jumlah pemudik dari Kulon Progo dari tahun ke tahun berkisar 4.500 hingga 5.000 orang. Mereka tersebar di wilayah Jakarta, Bekasi, Tangerang, Sumatera dan Jawa Timur.

Hasto mengimbau kepada masyakarat yang akan merantau ke kota-kota besar jangan sebatas menambah jumlah pengangguran di tempat tujuan. Ia berharap masyarakat mau berwirausaha di daerah atau bekerja di pabrik-pabrik yang ada di Kulon Progo.

"Harapan saya kalau pergi ke kota yang menambah pengangguran dan pekerjaan hanya pas-pasan pendapatannya. Kami mengimbau untuk berwirausaha di daerah karena kami tengarai di Kulon Progo yang sering membutuhkan tenaga kerja," kata Hasto.

Menurut dia, masyarakat yang bekerja di Kulon Progo, mereka dapat berwirausaha seperti budi daya ikan. Kerja di perusahaan rata-rata enam hingga delapan jam per hari, sehingga sisa waktu dapat dimanfaatkan untuk usaha menambah penghasilan.

"Kenapa tidak bekerja di perusahaan di sini yang sering pasang iklan-iklan lowongan kerja. Memang tidak keren kerja di daerahnya sendiri," katanya.

Hasto mengakui masih ada permasalahan infrastruktur jalan yang sedikit mengganggu pada arus mudik dan arus balik Lebaran 2016. Hal ini dikarenakan jalan arteri dari Ngeplang arah Muntilan karena ada pembangunan jembatan yang belum selesai dan harus diwaspadai bersama.

"Namun demikian, jalur alternatif lainnya relatif aman dan lancar, baik jalur selatan dan jalur alternatif lainnya," kata dia.

(KR-STR)