Bantul (Antara) - Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupapaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menargetkan seluruh penduduk di kabupaten ini yang berjumlah 983.000 jiwa dapat terkaver jaminan kesehatan hingga 2018.
"Upaya yang dilakukan dengan mendorong secara maksimal penduduk yang belum memiliki jaminan kesehatan melalui program jaminan kesehatan," kata Kabid Pendidikan, Kesehatan, dan Kebudayaan Bappeda Bantul Wahid usai penandatanganan MoU antara Pemkab Bantul dan BPJS Kesehatan Yogyakarta di Bantul, Kamis.
Menurut dia, kondisi kepesertaan jaminan kesehatan di Bantul sampai 2016 sudah mencapai 94 persen dari total penduduk yang sekitar 983.000 jiwa sehingga tinggal 6 persen penduduk yang belum memiliki jaminan kesehatan.
Ia menyebutkan jumlah kepesertaan jaminan kesehatan tersebut terdiri atas kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), baik dari pemerintah, swasta, maupun mandiri, sekitar 73 persen, sementara sisanya 21 persen kepesertaan non-JKN, seperti jamkesda maupun jamkesta.
Wahid mengatakan bahwa program jaminan kesehatan itu merupakan bagian dari upaya untuk pelayanan kesehatan masyarakat secara kuratif sehingga melalui kerja sama dengan BPJS Kesehatan Yogyakarta itu dapat mendorong kepesertaan jaminan kesehatan warga Bantul.
"Dengan kerja sama yang sinergis antara Pemkab Bantul dan semua pemangku kepentingan terkait, termasuk BPJS Kesehatan Yogyakarta, diharapkan pada tahun 2018 total coverage (100 persen) jaminan kesehatan di Bantul bisa terwujud," katanya.
Sementara itu, Kepala Cabang Utama BPJS Yogyakarta Upik Handayani mengatakan bahwa kerja sama tersebut merupakan upaya percepatan kepesertaan jaminan kesehatan di BPJS, salah satu poin kerja sama adalah kepesertaan PBI (penerima bantuan iuran).
"Rencananya peserta PBI dari Bantul sekitar 11.000 peserta, kepesertaan PBI iurannya Rp23 ribu atau kelas tiga ditanggung pemda. Kepesertaan itu dari warga miskin yang selama ini mengikuti jamkesda," katanya.
Khusus peserta BPJS Kesehatan di Bantul, kata dia, baru sekitar 79 persen dari jumlah penduduk atau sebanyak 723.959 peserta.
Ia menargetkan kepesertaan baru di Bantul sebanyak 750 peserta per bulan.
(KR-HRI)
Berita Lainnya
Jangan sembarangan beri obat tetes telinga anak
Jumat, 29 Maret 2024 4:33 Wib
RSUD Bantul menambah layanan ruang Cath-Lab dan layanan bedah saraf
Kamis, 28 Maret 2024 17:16 Wib
PT PLN suplai listrik RS dukung destinasi wisata medis gaet turis
Selasa, 26 Maret 2024 14:01 Wib
2.200 beasiswa digulirkan untuk penuhi kebutuhan tenaga kesehatan Indonesia
Selasa, 26 Maret 2024 5:37 Wib
Selama puasa perlu gunakan pelembap, saran dokter
Senin, 25 Maret 2024 19:13 Wib
Terjamin baik, kesehatan warga korban gempa Bawean, Jatim
Minggu, 24 Maret 2024 20:35 Wib
Pemerintah menetapkan 14 PSN baru sektor pariwisata-kesehatan
Minggu, 24 Maret 2024 19:50 Wib
Berisiko kena penyakit jantung, perempuan hamil dengan komplikasi
Minggu, 24 Maret 2024 7:33 Wib