"Perkiraan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) pada 1 sampai 10 Juli 2016 masih terjadi hujan ringan tapi kadang cerah, sehingga potensi kerawanan tanah longsor di jalur-jalur mudik perlu diantisipasi," kata Kepala BPBD Bantul, Dwi Daryanto di Bantul, Jumat.
Menurut dia, BPBD Bantul telah memetakan empat titik jalur mudik rawan longsor, di antaranya jalan wilayah Kecamatan Piyungan, Cino Mati di perbatasan Kecamatan Pleret dan Dlingo, jalan di Kecamatan Imogiri dan kawasan Parangtritis.
Ia mengatakan lokasi yang perlu diwaspadai adalah jalan raya Piyungan yakni dari Jembatan Piyungan ke arah Patuk Kabupaten Gunung Kidul, jalan ke arah Mangunan Imogiri sampai Gunung Kidul, karena daerah itu potensi rawan longsor jika terjadi hujan lebat.
"Jalur lain dari Pleret ke arah Cino Mati sampai ke Terong (Dlingo) juga perlu diwaspadai rawan longsor. Itu biasanya juga menjadi jalur alternatif pemudik jika jalan Wonosari Piyungan penuh macet," katanya.
Selain itu, kata Dwi, jalan di kawasan Pantai Parangtritis karena merupakan daerah berbukit-bukit, kemudian daerah rawan longsor juga berada di dekat pintu masuk Pantai Parangtritis di sebelah kiri jalan.
Ia mengatakan, untuk mengantisipasi hal tersebut BPBD Bantul telah memasang sejumlah baliho dan rambu himbauan di daerah rawan tanah longsor.
"Kami pasang sepuluh baliho di daerah rawan lonsor. Harapan kami dengan pemasangan baliho itu pemudik bisa paham manakala terjadi sesuatu di wilayah itu, mereka harus sudah siap," katanya.
Selain itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bantul untuk mempersiapkan alat berat jika terjadi tanah longsor dan menutup jalur lalu lintas.***4***
(KR-HRI)
