Harga daging Gunung Kidul tertinggi di DIY

id daging sapi

Harga daging Gunung Kidul tertinggi di DIY

Ilustrasi, pemjualan daging sapi (Foto ANTARA)

Gunung Kidul, (Antara Jogja) - Harga daging sapi di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencapai Rp125 ribu per kilogram dan tertinggi di wilayah provinsi ini.

Kepala Disperindagkop-ESDM Gunung Kidul Hidayat di Gunung Kidul, Jumat, mengakui harga daging di Gunung Kidul masih termahal di DIY karena operasi daging maupun program sapi impor tidak sampai ke daerah.

Berdasarkan catatan, operasi daging di DIY hanya terjadi satu kali sehingga sulit baginya untuk bisa menurunkan harga daging sapi. "Gunung Kidul belum ada program impor daging," kata Hidayat.

Ia mengakui harga sapi hidup di Gunung Kidul terbilang rendah, namun untuk daging masih tergolong tinggi. Ke depannya perlu diubah oleh peternak dari menjual sapi hidup ke menjual daging.

"Seharusnya harga daging tinggi itu menguntungkan peternak, tetapi di sini belum. Untuk itu ke depan perlu perubahan paradigma berpikir," katanya.

Hidayat mengatakan kenaikan harga bukan hanya terjadi pada daging sapi saja, melainkan juga harga sayuran yang ada. Meski begitu, kenaikan yang terjadi pada 2016 lebih rendah jika dibandingkan 2015. "Sembako masih mahal hingga saat ini," paparnya.

Salah seorang pedagang daging sapi Tri Widarti mengatakan mahalnya harga daging sapi akibat program impor daging sapi tidak sampai ke daerah.

"Untuk kualitas baik Rp125.000/kg, kualitas dua Rp100.000/kg, dan kualitas III Rp90.000/kg," katanya.

Tri Widarti menjelaskan imbas kenaikan daging sapi yang ada, mengakibatkan penurunan jumlah pembeli yang ada. Ia mengaku setiap harinya hanya mampu menjual daging sapi sebanyak 5-10 kilogram terlepas dari langganan yang ada. Selain itu, pihaknya sering mendapatkan komplain dari pembeli mengenai harga daging yang tinggi.

"Mereka sering kali mengeluh katanya harga daging sapi turun hingga ke Rp80.000 per kg," kata dia.

Tri berharap keseriusan pemerintah menurunkan harga daging sapi bisa segera direalisasikan, tidak para pedagang akan terkena imbas dari kenaikan harga daging sapi. "Pedagang disini hanya bisa pasrah dengan kondisi seperti ini," ungkapnya. ***3***

(KR-STR)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024