Lebaran 2016- Perhotelan DIY gencarkan promosi desa wisata

id PHRI DIY

Lebaran 2016- Perhotelan DIY gencarkan promosi desa wisata

PHRI (istimewa)

Jogja (Antara) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta akan mengintensifkan promosi desa wisata kepada pengunjung selama Lebaran 2016 sebagai komitmen kerja sama perhotelan dengan pengelola desa wisata di daerah itu.

"Momentum "peak season" (musim ramai pengunjung) ini kami manfaatkan sebaik-baiknya untuk membantu mempromosikan beragam desa wisata di DIY," kata Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Herman Tony di Yogyakarta, Selasa.

Menurut Herman nota kesepahaman kerja sama antara sejumlah hotel berbintang anggota PHRI dan pengelola desa wisata itu telah diteken pada akhir Mei 2016.

Program itu, kata dia, utamanya akan dilakukan oleh 21 hotel bintang tiga hingga bintang lima dengan 21 desa/kampung wisata di DIY.

"Hotel dan desa wisata merupakan dua penopang pertumbuhan pariwisata di DIY, sehingga kami siap mendorong para pengunjung hotel kami untuk mampir ke desa-desa wisata," kata dia.

21 Desa Wisata yang terlibat dalam kerja sama itu antara lain Desa Wisata Taman Tebing Breksi, Sleman, Desa Wisata Nawung, Gayamharjo, Sleman, Kampung Wisata Rejowinangun, Kota Yogyakarta dan Kampung Wisata Gunung Ketur, Kota Yogyakarta, Desa Wisata Kebon Agung, Imogiri, Bantul, Desa Wisata Njelok, Patuk, Gunung Kidul, serta Desa Wisata Sidorejo, Lendah, Kulon Progo.

Herman mengatakan hingga H-2 Lebaran ini rata-rata okupansi baik hotel bintang maupun nonbintang masih mencapai 80 persen. Meski demikian, hampir sebagian besar hotel telah menolak reservasi kamar.

"Pemesanan kamar banyak yang sudah penuh, meski tingkat huniannya belum 100 persen," kata dia.

Meski demikian, menurut dia, tingginya okupansi kebanyakan dinikmati hotel yang berlokasi di Ring 1 atau pusat Kota Yogyakarta. Sementara hotel yang berada di pinggiran seperti di Jalan Parangtritis, okupansi masih landai.

"Kami berharap tingkat hunian nantinya bisa merata, karena saat Lebaran okupansi biasanya bisa di atas 100 persen," kata Herman.

(L007)