Kulon Progo (Antara Jogja) - Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengusulkan kepada pemerintah provinsi memperlebar siphon irigasi di Kaliagung dan Kalibondol, Sentolo.
Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertan) Kulon Progo Bambang Tri Budi di Kulon Progo, Rabu, mengatakan siphon irigasi adalah bangunan air yang dipakai untuk mengalirkan air irigasi dengan menggunakan grafitasi melalui bagian bawah saluran pembuang, cekung, anak sungai atau sungai.
"Siphon merupakan saluran tutup yang direncanakan untuk mengalirkan air secara penuh dan sangat dipengaruhi oleh tinggi tekan. Saat ini, siphon Kaliagung dan Kalibondol, Sentolo diameternya kurang dari 50 centimeter," kata Bambang.
Ia mengatakan petani di Desa Gedangan, Kecamatan Sentolo mencetak sawah baru seluas sembilan hektare. Potensi cetak sawah baru di Desa Gedangan lebih dari sembilan hektare. Untuk menangkap potensi tersebut harus memperlebar diameter siphon dari 50 centimeter menjadi 100 centimeter untuk siphon irigasi di Kaliagung dan Kalibondol, Sentolo.
Menurut Bambang, diameter siphon kurang dari 50 cm menyebabkan petani kesulitan membersihkan bila ada walet atau kotoran yang menyumbatnya. Selain itu, kalau siphon diperlebar, petani masih dapat mencetak sawah baru.
"Petani di Desa Gedangan mengharapkan siphon segera diperlebar karena potensi cetak sawah baru masih sangat besar di atas 10 hektare. Kami sudah menganggarkanya, tapi terbentur kewenangan, sehingga harus dikoordinasikan dengan Distan DIY," kata Bambang.
Bambang mengatakan produktivitas tanaman padi di lahan sawah baru di Desa Gedangan seluas sembilan hektare sangat bagus. Yakni mencapai enam ton gabah kering panen per hektare.
Saat ini, lahan tersebut sudah ditanami untuk kedua kalinya. Dilihat dari kondisi tanaman padi, ia berharap produktivitas padi meningkat.
"Produktivitas padi sudah cukup bagus untuk lahan baru," katanya.
Kabid Tanaman Pangan Dispertan Kulon Progo Tri Hidayatun mengatakan beberapa waktu lalu, Irjen Kementerian Pertanian Justan Siahaan meninjau langsung lahan cetak sawah baru di Gedangan. Berdasarkan kunjungan tersebut, ada beberapa permasalahan yang ditemui antara lain saluran induk di Dusun Sentul, Banjararum terancam longsor sepanjang 100 meter.
Sedangkan untuk Desa Gedangan, Sentolo cetak sawah baru mengalami kekurangan air karena tersier yang melintasi jalan raya Sentolo - Sermo lebarnya kurang memenuhi yakni hanya berdiameter 45 cm dan jika diperlebar harus menutup jalan raya.
"Dengan adanya permasalahan tersebut, pihak-pihak terkait telah melakukan koordinasi dan akan segera ditindaklanjuti," kata dia.
KR-STR
Berita Lainnya
Irigasi jebol akibat hanjir, 100 hektare sawah gagal tanam
Kamis, 18 Januari 2024 5:02 Wib
DPP Gunungkidul membangun jaringan irigasi tingkatkan produksi padi
Selasa, 3 Oktober 2023 18:25 Wib
Pemkab Sleman bangun sumur ladang antisipasi kekeringan lahan pertanian
Selasa, 26 September 2023 20:44 Wib
Bantul menggerakkan petani beralih ke pompa listrik untuk irigasi sawah
Selasa, 15 Agustus 2023 12:29 Wib
Irigasi Kalibawang suburkan 1.000 ha sawah di Kulon Progo
Kamis, 8 Juni 2023 15:40 Wib
Gabungan petani pemakai air mengadu ke DPRD Kulon Progo terkait ancaman puso
Rabu, 7 Juni 2023 17:33 Wib
DPRD Kulon Progo minta BBWSSO menunda perbaikan irigasi Kalibawang
Selasa, 30 Mei 2023 13:58 Wib
60 persen jaringan irigasi di Bantul telah dibangket
Kamis, 23 Maret 2023 16:53 Wib