USAID latih dosen tingkatkan kualitas praktik lapangan

id uny

USAID latih dosen tingkatkan kualitas praktik lapangan

UNY (Foto Istimewa)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - USAID Prioritas melatih dosen pembimbing lapangan dan guru pamong untuk meningkatkan kualitas praktik pengalaman lapangan mahasiswa lembaga pendidikan tenaga kependidikan.

"Praktik pengalaman lapangan (PPL) merupakan salah satu fase penting untuk memberikan bekal pengalaman mengajar yang baik bagi mahasiswa calon guru," kata Senior Manager for University Stakeholder and Coordination United States Agency for International Development (USAID) Prioritas Ajar Budi Kuncoro di Yogyakarta, Rabu.

Di sela Pelatihan Nasional Dosen Pembimbing Lapangan dan Guru Pamong, Budi mengatakan bahwa mahasiswa calon guru perlu mendapat bekal pengalaman mengajar yang baik dengan didampingi dan dibimbing secara kolaboratif oleh dosen pembimbing lapangan dan guru pamong.

"Kami bersama dengan para pengelola PPL memandang perlu peningkatan peran efektif dosen pembimbing lapangan dan guru pamong dalam melakukan pembimbingan pada para mahasiswa praktikan," katanya.

Selama ini, menurut dia, komunikasi antara dosen pembimbing lapangan, guru pamong, dan mahasiswa praktikan masih cenderung searah dan kurang intensif sehingga pemantauan kemajuan kemampuan mengajar praktikan kurang komprehensif.

"Pelatihan itu diharapkan bisa memberikan masukan alternatif untuk pembimbingan," kata Budi.

Menurut dia, pelatihan selama 3 hari itu dihadiri para dosen pembimbing lapangan, perwakilan dari 16 LPTK, dan guru pamong yang berasal dari tujuh provinsi mitra USAID Prioritas.

"Dalam kegiatan itu para dosen dan guru pamong mendapatkan pelatihan menulis jurnal reflektif, melakukan konferensi pembimbingan mahasiswa, observasi sekolah dan ruang kelas, serta praktik pendampingan mengajar terbimbing dan mengajar mandiri dalam PPL," katanya.

Spesialis Pengembangan LPTK USAID Prioritas Jawa Tengah Afifuddin mengatakan bahwa pelatihan itu sangat bermanfaat dalam memperkuat pelaksanaan PPL di sekolah.

Dosen pembimbing lapangan dan guru pamong memperoleh gambaran lebih jelas cara membimbing dan mengarahkan.

Selain itu, mahasiswa juga akan lebih jelas dan percaya diri dalam melaksanakan PPL karena petunjuk dan langkah-langkah yang dilakukan lebih jelas.

"Unit atau materi konferensi antara dosen pembimbing lapangan, guru pamong, dan mahasiswa dalam pelatihan itu memberikan kesempatan saling memberikan umpan balik secara `fair` untuk mahasiswa dalam perbaikan pembelajaran di kelas," katanya.

Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Rochmat Wahab mengatakan bahwa guru harus menjadi model yang utuh bagi siswa. Untuk menjadi model yang utuh, seorang guru bukan hanya dituntut mampu mengajar tetapi juga harus bisa mengintegrasikan antara otak dan hati.

Integrasi otak dan hati itu harus dilatihkan dan dipraktikkan terus-menerus. Oleh karena itu, kolaborasi dan komunikasi antara dosen pembimbing lapangan, guru pamong, dan mahasiswa sangat diperlukan.

"Saya sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan yang dilakukan USAID Prioritas karena sangat relevan dengan penyiapan calon guru oleh LPTK sehingga nanti benar-benar bisa menjadi guru profesional sebagai model yang utuh bagi siswa," kata Rochmat.***4***

(B015)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024