Dishub: pengaturan jalur Parangtritis efektif cegah kemacetan

id lancar

Dishub: pengaturan jalur Parangtritis efektif cegah kemacetan

Pantai Parangtritis Bantul D.I.Yogyakarta (Foto Antara/Deni Priyatin/ags/15)

Bantul (Antara Jogja) - Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta Suwito mengatakan pengaturan arus lalu lintas berupa rekayasa manual di Jalan Parangtritis selama libur Lebaran 2016 efektif mencegah kemacetan kendaraan di jalur wisata itu.

"Antisipasi kemacetan yang kami lakukan selama libur Lebaran tahun ini sudah optimal, dan rekayasa lalu lintas di jalur Parangtritis efektif mencegah kemacetan arus kendaraan," katanya di Bantul, Kamis.

Menurut dia, selama libur Idul Fitri 1437 Hijriah terutama setelah hari H Lebaran, sepanjang Jalan Parangtritis yang merupakan jalur wisata menuju pantai itu dipadati kendaraan bermotor atau arus wisatawan dari berbagai daerah sehingga perlu diantisipasi agar tidak macet.

Ia mengatakan rekayasa manual yang dilakukan Dishub berupa pemasangan median di tengah jalan pada setiap simpang empat, agar tidak ada kendaraan yang datang dari arah barat maupun timur belok kanan, sehingga harus belok kiri terlebih dulu.

"Kami juga memberlakukan sistem buka tutup terutama di simpang empat Bakulan, kadang saat arus balik (keluar objek) kendaraan diarahkan lurus terus, namun kadang diarahkan belok kiri, termasuk di simpang Tembi, ini efektif juga ternyata," katanya.

Suwito mengklaim, meskipun terjadi kepadatan arus wisatawan di sepanjang jalur wisata itu selama libur Lebaran 2016, namun tidak sampai menimbulkan kemacetan atau antrean panjang di setiap persimpangan alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL).

"Untuk mencegah antrean kendaraan di TPR (tempat pemungut retribusi) Parangtritis, kami antisipasi dengan mengarahkan arus melewati sempalan Pundong ke timur. Karena kami tidak perbolehkan antrean sampai numpuk di jembatan Kretek," katanya.

Sementara itu, menurut dia, karena penerapan rekayasa lalu lintas di jalur wisata tersebut mengakibatkan sejumlah jalur alternatif atau bukan jalur utama di wilayah Bantul ramai kendaraan, namun demikian arus lalu lintas tetap lancar.

"Masyarakat itu lebih senang memutar lewat jalur alternatif tetapi lancar meskipun agak jauh, dibanding lewat jalur utama yang macet meskipu jaraknya dekat. Dan di Bantul setidaknya ada 10 jalur menuju ke kota (Yogyakarta)," katanya.
LKR-HRI
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024