Bekraf-BPS susun basis data ekonomi kreatif

id BPS-Bekraf ekonomi kreatif

Bekraf-BPS susun basis data ekonomi kreatif

Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf)Triawan Munaf, Kepala BPS Suryamin, serta Deputi I Bidang Riset, Edukasi, dan Pengembangan Bekraf Abdur Rohim Berawi memberikan keterangan dalam Public Expose Kerja Sama Bekraf-BPS di Yogyakarta, Kamis (21/7). (Fo

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Badan Ekonomi Kreatif menjalin kerja sama dengan Badan Pusat Statistik untuk menyusun basis data ekonomi kreatif melalui survei yang akan dilakukan di 57 kabupaten/kota pada 34 provinsi di Indonesia.

"Data dari BPS akan menjadi acuan kami untuk menentukan kebijakan yang terukur dan tepat bagi perkembangan ekonomi kreatif nasional," kata Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf dalam Public Expose Kerja Sama Bekraf-BPS di Yogyakarta, Kamis.

Kerja sama antara Bekraf dan BPS ini sebelumnya telah tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani pada 22 Desember 2015. Sementara kerja sama Survei Khusus Ekonomi Kreatif ini dilakukan melalui kesepakatan Perjanjian Kerja Sama pada 30 Mei 2016.

Kerja sama tersebut, menurut dia, dilatarbelakangi oleh minimnya data ekonomi kreatif di Indonesia yang mampu diakses publik, sehingga upaya pemerintah terkait pengembangan sektor ekonomi tersebut masih terbatas.

Ia mencontohkan berbagai sektor usaha kreatif berbasis aplikasi internet hingga saat ini masih sulit terdata secara akurat.

"Berbagai usaha kreatif bisa terakselerasi melalui internet, berbagai transaksi juga melalui internet. Semua potensi itu juga harus terdata secara akurat," kata dia.

Ia meyakini melalui data ekonomi kreatif hasil survey BPS akan dapat terlihat peran dan kontribusi ekonomi kreatif terhadap perekonomian Indonesia secara akurat.

"Kami juga akan tahu beragam potensi ekonomi kreatif setiap daerah yang tidak sama," kata dia.

Atas dasar data tersebut, melalui arah kebijakan yang tepat, Triawan optimistis target pertumbuhan 12 persen PDB ekonomi kreatif, 13 juta tenaga kerja sektor ekraf, dan kontribusi 10 persen ekraf terhadap ekspor nasional hingga 2019 dapat tercapai.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan saat ini telah merancang informasi apa saja yang perlu digali dari sekitar pelaku ekonomi kreatif di Indonesia. Survey Ekonomi Kreatif akan dilakukan mulai pertengahan Agustus 2016.

BPS akan menggandeng seluruh personelnya yang tersebar di 34 provinsi untuk mendatangi pelaku ekonomi kreatif secara "door to door" dan mendata mereka.

"Melalui survei itu kami akan memotret profil serta permasalahan yang sedang dihadapi para pelaku ekonomi kreatif," kata Suryamin.





(T.L007)