Yogyakarta (Antara Jogja) - Gerakan Jogja Independent yang sebelumnya ingin mengusung pasangan calon kepala daerah dari jalur perseorangan pada Pilkada Kota Yogyakarta 2017 resmi menyatakan mundur dari kontestasi pesta demokrasi tersebut.
"Ada berbagai pertimbangan yang menjadi dasar kami untuk mengambil langkah bijaksana yaitu tidak meneruskan proses kontestasi Pilkada Kota Yogyakarta 2017," kata Pegiat Jogja Independent (Joint) Herman Dody di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, salah satu penyebab Joint memilih untuk tidak meneruskan proses kontestasi Pilkada 2017 adalah kenyataan yang dihadapi di lapangan sangat berbeda dari perkiraan awal gerakan tersebut.
Sebelumnya, Joint memperkirakan bahwa masyarakat Kota Yogyakarta akan memiliki kesadaran politik yang tinggi sehingga ingin berperan aktif dalam menentukan masa depan kotanya, namun pada kenyataannya berbeda karena masyarakat Yogyakarta berada dalam kondisi apatis dan pragmatis.
Selain itu, proses penggalangan dana yang dihimpun melalui gerakan "Urunan Gaya Jogja" juga tidak mampu memenuhi kebutuhan Joint dalam mengumpulkan sebanyak-banyaknya dukungan untuk duet Garin Nugroho-Rommy Heryanto sebagai bakal calon kepala daerah yang akan diusung.
Total dana yang mampu dihimpun untuk kepentingan penggalangan dukungan mencapai sekitar Rp270 juta dengan total dukungan yang berhasil dikumpulkan relawan Joint untuk pasangan bakal calon kepala daerah sekitar 4.000 dukungan.
"Dana yang ada sudah habis. Bahkan banyak dari pegiat yang harus nombok. Kami memang tidak mau menggunakan dana dari sponsor karena takut ada pamrih di kemudian hari," katanya.
Kesulitan penggalangan dukungan juga disebabkan banyak relawan Joint yang berasal dari mahasiswa sehingga tidak memiliki waktu yang longgar untuk bekerja penuh menggalang dukungan.
Dukungan berupa kartu tanda penduduk yang sudah terkumpul, lanjut Dody tidak akan digunakan atau dilimpahkan ke calon lain yang maju sebagai bakal calon dari jalur perseorangan.
"Secara institusi, tentu kami tidak akan melakukan hal itu. Kami pun tidak akan berkoalisi dengan partai politik manapun. Namun, kami tetap akan melakukan edukasi politik kepada masyarakat. Joint tidak bubar," katanya.
Herman Dody menyebut, gerakan tersebut bersimpati dengan tokoh-tokoh muda yang berani maju dalam kontestasi Pilkada 2017 dan mencalonkan diri sebagai bakal calon wali kota.
"Ada beberapa nama tokoh muda yang patut diapresiasi seperti Arif Noor Hartanto, Syauqi Suratno dan Arif Nur Cahyo," katanya.
(E013)
Berita Lainnya
KPU Bantul mengadakan sayembara desain maskot dan jingle Pilkada 2024
Kamis, 28 Maret 2024 12:53 Wib
Bawaslu DIY memberi perhatian khusus pilkada 2024 di Sleman
Senin, 25 Maret 2024 12:26 Wib
KPU Bantul tunggu aturan terkait syarat parpol usung calon Pilkada
Senin, 25 Maret 2024 10:24 Wib
KPU Bantul menerbitkan keputusan tentang pedoman teknis tahapan pilkada
Jumat, 22 Maret 2024 18:22 Wib
Jelang PIlkada 2024, KPK sarankan pembagian bansos dihentikan
Kamis, 21 Maret 2024 16:20 Wib
KPU Bantul menyiapkan anggaran Rp38,6 miliar untuk Pilkada 2024
Kamis, 21 Maret 2024 9:57 Wib
KPU Kulon Progo umumkan pendaftaran jalur perorangan Pilkada dimulai 5 Mei
Rabu, 20 Maret 2024 22:24 Wib
KPU Bantul umumkan persyaratan bakal calon perseorangan untuk Pilkada 2024
Rabu, 20 Maret 2024 15:49 Wib