Bantul revisi sasaran jaringan irigasi pertanian

id saluran irigasi

Bantul revisi sasaran jaringan irigasi pertanian

Jaringan irigasi (Foto antaranews.com)

Bantul (Antara Jogja) - Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan merevisi sasaran jaringan irigasi di daerah ini guna menyesuaikan dengan perkembangan luasan lahan pertanian di daerah itu.

"Sasaran jaringan irigasi akan direvisi karena luasan sawah yang berkurang, ada yang berkurang dan nambah. Tetapi rata-rata berkurang," kata Kasi Jaringan Irigasi Dinas Sumber Daya Air (SDA) Bantul, Yitno di Bantul, Jumat.

Menurut dia, revisi sasaran jaringan irigasi atau pengairan ini karena dipengaruhi adanya alih fungsi sebagian lahan pertanian karena pembangunan, bahkan ada beberapa kecamatan yang ditengarai sasaran irigasi pertanian berkurang signifikan.

Ia mengatakan, total panjang saluran irigasi di Bantul 88.449 meter dengan 100 daerah irigasi, sementara luasan lahan pertanian sasaran jaringan irigasi yang menjadi kewenangan Pemkab Bantul seluas 8.634 hektare.

Sedangkan total luasan lahan pertanian di Bantul sekitar 15.000 hektare dan beberapa kecamatan yang mengalami penurunan sasaran irigasi berada di wilayah kecamatan perbatasan karena perkembangan pembangunan perumahan warga.

"Alih fungsi lahan pertanian menjadi non-pertanian tidak bisa dihindari. Yang signifikan cukup berkurang di antaranya wilayah Kecamatan Sewon, Banguntapan, Kasihan dan Pajangan," kata Yitno.

Sementara itu, menurut dia, pengelolaan irigasi di Bantul terbagi dalam beberapa unit pelaksana teknis (UPT) irigasi, yakni UPT Bedog, UPT Winongo Kecil, UPT Winongo, UPT Opak hulu, UPT Opak hilir dan UPT Oya, UPT ini dikelola 16 juru air.

Selain itu, kata dia, pihaknya mengerahkan satgas khusus 12 orang untuk membersihan sampah yang menyumbat saluran irigasi, mengingat selama ini sampah menjadi masalah irigasi karena memicu sedimentasi di saluran irigasi.

"Tahun ini SDA Bantul menganggarkan sekitar Rp2,9 miliar untuk pemeliharaan, salah satunya pengadaan alat berat untuk mengeruk sedimentasi pada saluran irigasi," katanya.

(KR-HRI)