Sleman, (Antara Jogja) - Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Yogyakarta mengembangkan sistem pertanian pengairan basah kering dan mesin tanam guna meningkatkan jumlah produksi padi.
"Dibandingkan dengan pertanian cara konvensional atau tradisional, teknologi pertanian pengairan basah kering ini mampu meningkatkan produksi padi. Bila dengan cara konvensional produksi padi berkisar 5,3 ton per hektare, maka dengan teknologi ini bisa mencapai 6,5 ton per hektare," kata staf peneliti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Yogyakarta Arlyna Budi di Sleman, Sabtu.
Menurut dia, inovasi bidang pertanian yang dikembangkan BPTP Yogyakarta ini dilakukan di lahan pertanian di kawasan Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman.
"Pengembangan teknologi dilakukan untuk meningkatkan produksi padi yang berbasis pada konsep pengelolaan tanaman terpadu," katanya.
Ia mengatakan BPTP Yogyakarta sengaja melibatkan masyarakat petani di wilayah setempat untuk menerapkan sistem pertanian basah kering ini.
"Model pertanian pengairan basah kering ini, sawah tidak perlu digenangi secara terus menerus, namun membutuhkan waktu untuk dikeringkan," katanya.
Arlyna mengatakan dalam teknologi pertanian basah kering ini, petani cukup melihat tinggi air di sawah dengan menggunakan pipa yang diukur setiap harinya.
"Apabila air sudah berada pada level tertentu di bawah tanah, maka sawah baru perlu untuk dialiri air," katanya.
Ia mengatakan, BPTP Yogyakarta juga mengaplikasikan mesin tanam padi bernama Jarwo Transplanter, dengan teknologi ini mampu menghemat waktu dan mengatasi masalah kekurangan tenaga tanam yang sering dikeluhkan petani.
"Selain di wilayah Kecamatan Berbah, inovasi pertanian ini juga telah diterapkan di wilayah Kecamatan Prambanan," katanya.***3***
(V001)
Berita Lainnya
75 pasangan mesum tertangkap basah
Minggu, 10 Maret 2024 5:22 Wib
MotoGP: Pembalap Rins dan Quartararo di trek basah kesulitan berpacu
Sabtu, 9 Maret 2024 13:42 Wib
BRIN: Perlu direstorasi, enam juta hektare lahan gambut
Sabtu, 3 Februari 2024 5:45 Wib
Ikang Fawzi basah kuyub di Jepang hibur diaspora
Senin, 2 Oktober 2023 8:28 Wib
Hidrometeorologi basah dominasi bencana Indonesia
Selasa, 31 Januari 2023 6:09 Wib
Dinkes Kulon Progo imbau masyarakat menerapkan pola hidup sehat
Minggu, 12 Juni 2022 15:38 Wib
BPBD Bantul imbau masyarakat perkuat ketahanan tubuh di musim kemarau basah
Minggu, 12 Juni 2022 11:10 Wib
Jinakkan lintasan basah Mandalika, Miguel Oliveira juarai GP Indonesia
Minggu, 20 Maret 2022 17:25 Wib