Pembangunan gedung server selesai akhir tahun

id kota yogyakarta

Pembangunan gedung server selesai akhir tahun

Pemkot Yogyakarta (Foto Istimewa)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Dinas Bangunan Gedung dan Aset Daerah Kota Yogyakarta optimistis pembangunan fisik gedung server bisa diselesaikan tepat waktu dalam tahun anggaran 2016 meskipun harus melakukan lelang ulang.

"Proses lelang pertama gagal karena ada beberapa syarat administrasi yang belum bisa dipenuhi peserta lelang," kata Kepala Dinas Bangunan Gedung dan Aset Daerah (DBGAD) Kota Yogyakarta Hari Setya Wacana di Yogyakarta, Senin.

DBGAD kemudian memutuskan untuk melakukan lelang ulang terhadap paket pekerjaan pembangunan gedung server tersebut karena pembangunan fisik gedung masih dapat diselesaikan hingga akhir tahun.

Hari menyebut, pembangunan fisik gedung server senilai Rp8,3 miliar tersebut dapat diselesaikan dalam waktu lima bulan. "Artinya, pekerjaan fisik masih dapat diselesaikan dalam tahun anggaran 2016. Oleh karena itu, kami berani melakukan lelang ulang," katanya.

Sejumlah peserta lelang yang telah mengikuti lelang pertama bisa kembali mengikuti lelang asalkan memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan.

"Meskipun hanya ada satu peserta lelang, namun jika peserta tersebut memenuhi seluruh syarat yang ditetapkan, maka ia bisa dinyatakan sebagai pemenang. Harapannya, lelang kedua ini berjalan lancar," katanya.

Gedung server atau disebut Gedung Pangkalan Data tersebut akan dibangun di bagian barat kompleks Balai Kota Yogyakarta. Gedung dua lantai tersebut akan dimanfaatkan untuk kantor Bagian Teknologi Informasi dan Telematika (TIT) Kota Yogyakarta sekaligus untuk menyimpan server.

Saat ini, server milik Pemerintah Kota Yogyakarta sudah ditempatkan di ruangan khusus namun kondisinya kurang memadai karena sempit dan belum dilindungi peralatan pengamanan yang representatif.

Sedangkan untuk ruangan khusus yang nantinya dibangun akan lebih luas dan dilengkapi pengaman berupa "closed circuit television" (CCTV) serta monitor untuk memantau kondisi ruangan.

Ruangan tersebut juga akan dilengkapi dengan fasilitas pendingin ruangan yang cukup untuk melindungi server agar bisa bekerja maksimal apalagi pemanfaatan server diperkirakan terus meningkat pada masa yang akan datang.

Kepala Bagian TIT Sukadarisman mengatakan, akan menerapkan standar khusus untuk bisa mengakses ruangan server sehingga tidak sembarangan orang atau pegawai bisa masuk ke ruangan tersebut termasuk dirinya bila tidak memperoleh pengawalan dari administrator.

Server yang kini dimiliki Pemerintah Kota Yogyakarta menyimpan data untuk sekitar 30 aplikasi yang berhubungan dengan pelayanan kepada masyarakat seperti pelayanan di Dinas Perizinan, Dinas Pendidikan, sistem manajemen kepegawaian hingga sistem pelaporan keuangan.

Bagian Teknologi Informasi dan Telematika melibatkan Lembaga Sandi Negara saat menyusun rencana penempatan server di gedung baru. "Selain untuk melindungi fisik server, kami juga berharap tidak ada serangan virus atau peretas. Jika server ini mati, maka layanan publik bisa lumpuh," katanya. ***3***

(E013)


Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024